Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Pelaksanaan Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agung Kupang memasuki hari ketiga pada Rabu (01/10). Berlangsung di Hotel Sahid T-More, agenda akbar Keuskupan Agung Kupang itu diikuti oleh ratusan peserta, baik klerus, biarawan/biarawati, lembaga hidup bakti, dan umat awam.
Mengusung tema “Gereja Keuskupan Agung Kupang Sebagai Peziarah Harapan Berjalan Bersama Menuju Indonesia Emas Melalui Transformasi Pendidikan”, muspas itu menghadirkan sejumlah pemateri, termasuk Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Dalam pemaparannya, Gubernur Melki menjabarkan tujuh pilar Transformasi NTT, yakni Ekonomi Berkelanjutan; Pemberdayaan Komunitas; Pemerataan Infrastruktur Berkelanjutan; Kesehatan; Pendidikan; Reformasi Birokrasi dan Hak Asasi Manusia; serta Kolaborasi.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan sejumlah tantangan dalam pembangunan NTT, di antaranya kemiskinan ekstrem, prevalensi stunting tinggi, ketimpangan pembangunan, dan keterbatasan sarana/prasarana pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil. Meski demikian, terdapat beberapa peluang yang dirasanya cukup signifikan, yaitu potensi di bidang pertanian, kelautan, perikanan, dan pariwisata hingga kuantitas dan kualitas angkatan kerja.
Gubernur Melki menyebut, seluruh program strategis yang telah dicanangkan untuk membangun NTT itu hanya dapat terwujud dengan optimal melalui kerja sama dengan pelbagai pihak, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), instansi pendidikan, diaspora NTT di seluruh dunia, serta institusi agama termasuk Gereja Katolik Keuskupan Agung Kupang.
Sementara itu, Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr menyambut baik pernyataan Gubernur Melki dengan menegaskan bahwa Keuskupan Agung Kupang merupakan komunitas umat Allah yang berjalan bersama, memahami diri sebagai bagian dari perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih adil, sejahtera, dan bermartabat.
Secara khusus dalam aspek pendidikan, Uskup Hironimus menyoroti peran lembaga pendidikan katolik di wilayah Keuskupan Agung Kupang yang selama ini telah hadir dengan inovasi dalam menyediakan pendidikan yang inklusif dan terbuka, meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan dan formasi karakter, serta menanamkan nilai-nilai iman dan etika berbasis kristiani dan budaya lokal.
Mgr. Hironimus turut menambahkan, melalui Muspas, diharapkan akan lahir aneka rekomendasi penting bagi arah pastoral Kesukupan Agung Kupang selama lima tahun ke depan, dengan memperhatikan konteks pendidikan dalam semangat sinodalitas untuk berjalan bersama menuju transformasi pendidikan yang bermartabat di seluruh wilayah Keuskupan Agung Kupang.
Adapun Keuskupan Agung Kupang hingga saat ini mencakup area pelayanan di seluruh wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Alor, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Sabu Raijua.