Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Radio TIRILOLOK menggelar program Gen-Z Bicara pada Rabu, (8/10/2025), bertempat di Studio Radio TIRILOLOK. Dalam edisi kali ini, tema yang diangkat adalah Jurnalisme sebagai Seni Merekam Sejarah”, dengan menghadirkan narasumber Fransiskus K. P. Riberu, mahasiswa Jurnalistik Ilmu Komunikasi UNWIRA yang akrab disapa Charli.
Dalam sesi dialog, Charli menjelaskan bahwa jurnalisme tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam merekam fakta sejarah secara akurat dan bermakna.
“Kalau diperhatikan, jurnalisme itu sebenarnya bukan cuma soal menyampaikan berita ya, tapi juga seni. Seni dalam merekam fakta yang punya nilai sejarah,” ujarnya.
Charli juga menyarankan peran strategis jurnalisme di tengah derasnya arus informasi di era digital. Menurutnya, informasi yang tersebar dengan cepat bisa membentuk opini publik hanya dalam hitungan menit.
“Sekarang ini informasi bisa nyebar dalam hitungan detik. Kadang berita kecil aja bisa viral dan langsung memengaruhi cara orang berpikir,” jelasnya.
“Makanya, jurnalisme harus bisa jadi filter. Apa yang layak dikabarkan, gimana cara menyampaikannya — itu penting banget.”
Ia turut mengutip pernyataan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, yang menyebut bahwa informasi kini menjadi aset strategis, bahkan lebih bernilai dari emas. Hal ini, kata Charli, menjadi bukti bahwa jurnalisme memiliki peran besar dalam mengarahkan perhatian publik pada isu-isu penting.
“Kita hidup di zaman informasi. Kalau dulu emas jadi ukuran kekayaan, sekarang informasi. Siapa yang punya dan bisa mengelola informasi, dia yang punya kendali,” ujarnya.
Selain itu, Charli menyatakan bahwa jurnalisme memiliki daya untuk membentuk kesadaran sosial di tengah masyarakat. Melalui pemberitaan yang cermat dan berimbang, publik diajak untuk lebih peka terhadap realitas di sekitarnya.
“Kadang hal-hal yang kelihatannya remeh justru punya dampak besar buat masyarakat. Nah, tugas jurnalis adalah membuka mata publik — kasih konteks, kasih pemahaman,” ungkapnya.
Ia pun menutup dengan pernyataan bahwa jurnalisme bukan hanya alat penyampai berita, tetapi juga kunci pembuka wawasan dan arah perubahan sosial.
Program ini menjadi salah satu wadah bagi generasi muda untuk menyuarakan perspektifnya terhadap isu-isu aktual, serta mendorong lahirnya pemikiran kritis di tengah masyarakat.