Rumah Perlindungan Dan Trauma Center (RPTC) untuk Pekerja Migran NTT

Setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.

Rayakan Hari Perempuan Internasional dengan memahami kisah film Women From Rote Island.

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Dalam moment ini, Isidorus Lilijawa menyoroti film Women From Rote Island yang memberikan gambaran tentang kondisi pekerja migran asal NTT. Martha, tokoh utama dalam film ini, mengalami trauma dan depresi akibat kekerasan seksual yang dialaminya di Malaysia.

Namun, di kampung halamannya, Martha dianggap aneh dan tidak mendapat perlakuan yang layak.
Isidorus Lilijawa menyampaikan penting adanya Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) untuk memberikan perlindungan dan layanan trauma bagi para pekerja migran sebelum kembali ke kampung halaman.

Namun, bagaimana dengan para pekerja migran illegal? Isidorus Lilijawa menekankan bahwa semua pihak bertanggung jawab untuk melaporkan anggota keluarga yang berstatus pekerja migran illegal yang mengalami trauma agar bisa ditangani di RPTC.

Dalam konteks pekerja migran, Isidorus Lilijawa menegaskan pentingnya menjaga agar anak-anak kita memilih jalur legal atau prosedural untuk bekerja di luar negeri.

Hindari godaan para calon illegal yang hanya akan membawa bencana. Mari rayakan Hari Perempuan Internasional dengan memahami dan membaca kisah Martha dari film Women From Rote Island.

Film Women From Rote Island yang ditayang bioskop Indonesia pada Kamis, 22 Februari 2024. Film karya Jeremias Nyangoen ini mengangkat isu-isu pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki.