Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi mendorong Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang untuk mendirikan Fakultas Kedokteran perguruan tinggi swasta pertama di NTT. Ide ini disampaikannya dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Ketua Sinode GMIT, Senin (2/12/2024).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Sinode GMIT, Pdt. Samuel Pandie, S.Th beserta jajaran, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV NTT, Prof Dr. Adrianus Amheka, ST,M.Eng, Wakil Rektor UKAW Bidang Akademik, Dr. Ir. Yohanes Merriyanto, M.Si dan Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Politik dan Pemerintahan, Petrus Seran Tahuk. Turut mendampingi Pj Wali, Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Mariana Detaq, S.IP, Kaban Kesbangpol, Noce Nus Loa, SH., M.Si dan Kadis Perikanan Kota Kupang, Ejbends H. D. S. Doeka, S.Sos, M.Si.
Dalam pertemuan tersebut Pj. Wali menyampaikan salah satu persoalan yang menjadi perhatian Pemkot Kupang adalah masalah kesehatan. Angka stunting di Kota Kupang saat ini masih di angka 4.086 anak. Untuk itu perlu dukungan sumber daya manusia di bidang kesehatan yang cukup. Sayangnya saat ini jumlah tenaga kesehatan terutama dokter masih sangat kurang. Untuk itu dia mendorong Sinode GMIT sebagai pendiri dan pemilik otoritas di UKAW untuk ikut mendorong pihak yayasan dan rektor agar dapat segera mendirikan fakultas kedokteran pada perguruan tinggi swasta pertama di NTT.
Linus Lusi menambahkan, kebutuhan akan tenaga kesehatan sudah menjadi trend global. Menurutnya ini merupakan momentum yang tepat untuk menangkap peluang. Apalagi dengan posisi Kota Kupang yang strategis, bisa menampung mahasiswa yang berasal dari Timor Leste dan Nusa Tenggara Barat. Diakuinya wacana mendirikan Fakultas Kedokteran di UKAW sudah pernah didiskusikan pada masa Ketua Sinode GMIT Pdt. Robert Litelnoni, S.Th. Ide ini sudah mendapat dukungan dari para dokter. Bahkan para dokter dari RSUD W. Z. Johannes sudah bersedia untuk menjadi tenaga pengajar tanpa dibayar. Sayangnya wacana tersebut tidak ditindaklanjuti. Pj. Wali menawarkan opsi kerja sama dengan universitas Kristen lain yang sudah lebih dahulu mendirikan fakultas kedokteran seperti Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Kristen Maranatha.
Ketua Sinode GMIT, Pdt. Samuel Pandie, S.Th, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih karena inisiatif pendirian Fakultas Kedokteran di UKAW justru lahir dari Pemkot Kupang. Senada dengan Pj. Wali dia mengakui ketersediaan SDM tenaga kesehatan merupakan kebutuhan global. Dia berharap wacana ini sudah bisa diwujudkan dan dimulai pada periode ini. Ide ini juga menurutnya akan dibahas dalam pertemuan bersama Rektor dan pihak Yayasan UKAW dalam waktu dekat.
Pdt. Samuel mengakui belakangan ini ada kecenderungan penurunan jumlah mahasiswa di sejumlah Universitas Kristen. Karena itu harus ada keberanian untuk membuka fakultas yang bisa menarik minat mahasiswa baru seperti fakultas kedokteran. Ketua Sinode juga mendorong, nantinya setiap gereja membiayai satu dokter. “Biasakan 1 gereja 1 dokter, dibiayai oleh gereja,” pungkasnya.
Wakil Rektor UKAW Bidang Akademik, Dr. Ir. Yohanes Merriyanto, M.Si, mengakui dorongan pemerintah seperti ini memberi semangat baru bagi mereka untuk semakin berkembang. Menurutnya saat ini UKAW tengah berupaya menyelesaikan pembangunan auditorium serta membuka program jenjang S2 untuk sejumlah program studi. Mengenai wacana fakultas kedokteran yang diajukan Pj. Wali Kota Kupang akan disampaikan kepada rektor dan pihak yayasan untuk dibahas lebih lanjut.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV NTT, Prof Dr. Adrianus Amheka, ST,M.Eng, menjelaskan sebagai lembaga yang berfungsi untuk memastikan administrasi pendirian fakultas baru, pihaknya siap memberikan rekomendasi jika semua syarat sudah terpenuhi. Diakuinya saat ini masih ada moratorium pendirian fakultas kedokteran di NTT. Namun dia optimis dengan dukungan dari Sinode GMIT dan Pemkot Kupang wacana ini bisa segera terwujud.