Ajak Pemuda Desa Terlibat dalam Karang Taruna, Mahasiswa UNWIRA Gelar Sosialisasi

Sosialiasi peran karang taruna dalam merekognisi organisasi kepemudaan yang diselenggarakan oleh peserta di Desa Oringbele

Mahasiswa MBKM UNWIRA Gelar Sosialisasi di Desa Oringbele, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur

Larantuka, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL –Program Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang telah berlangsung sejak Rabu (10/4) lalu di Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. Ada lima desa yang menjadi sasaran program ini, yakni Desa Oringbele, Watoone, Pledo, Weranggere, dan Lamabelawa.

Adapun sejumlah program kerja telah dilaksanakan oleh para peserta MBKM. Salah satunya ialah sosialiasi peran karang taruna dalam merekognisi organisasi kepemudaan yang diselenggarakan oleh peserta di Desa Oringbele pada Sabtu (27/4).

Dominggus Raja, mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, inisiator program sosialisasi tersebut kepada Radio TIRILOLOK menyebut bahwa tujuan dari kegiatan itu yakni untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan karang taruna. Selain itu, sosialisasi ini juga bermaksud untuk menggali potensi para pemuda untuk mengembangkan pelatihan dan program lain yang dapat menunjang kemajuan karang taruna, antara lain pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, keterampilan sosial, dan pendidikan non formal, yang dapat membantu para pemuda untuk mempersiapkan diri menyongsong masa depan.

Lebih lanjut, ia berharap bahwa melalui program ini, dapat bermanfaat untuk pengembangan generasi muda, di mana karang taruna menjadi wadah pembinaan dan pembangunan generasi mdua yang menjadi pilar partisipasi masyarakat. Pengembangan tersebut dapat direalisasikan antara lain melalui program KUBE (Keluarga Usaha Bersama) dan usaha kreatif. Ditambahkannya pula bahwa kegiatan ini dapat mendukung pemberdayaan masyarakat ke depan.

Bertempat di Kantor Desa Oringbele, kegiatan ini melibatkan sejumlah aparatur pemerintah desa setempat, Ketua SIPO (Satuan Induk Pemuda Oringbele), salah satu organisasi kepemudaan tingkat desa, dan sekitar 30 pemuda yang terlibat aktif melalui sesi dialog dan diskusi.