Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang menggelar Festival Philosophia Sapere Aude (PSA) III yang berpuncak pada Jumat-Sabtu (7-8/6) bertempat di Aula St. Maria Immaculata Kampus Penfui.
Dalam acara puncak tersebut, sejumlah agenda digelar, antara lain pameran stand dari masing-masing program studi di UNWIRA dan beberapa komunitas lainnya, pertunjukan seni, dan parade budaya.
Adapun festival tersebut sebelumnya telah berlangsung dengan aneka perlombaan antar mahasiswa di tingkat nasional, yang terbagi ke dalam dua kategori yakni, lomba ilmiah yang mencakup lomba penulisan artikel ilmiah, lomba penulisan esai dan lomba cipta puisi, serta lomba seni yang terdiri dari lomba tari kreasi dan lomba video kreatif.
Mengawali rangkaian kegiatan, RD Patris Allegro selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Filsafat dalam sambutannya, mengajak seluruh peserta untuk mempertanyakan hakikat kebenaran. Dirasanya bahwa pertanyaan itu akan semakin menyibukkan manusia ketika berhadapan dengan situasi yang dinamakan pasca kebenaran atau post truth di mana setiap orang boleh menyampaikan kebenaran versinya masing-masing.
Lebih lanjut ia mengingatkan agar dalam era post truth seperti ini, manusia perlu berhati-hati dan bersikap lebih reflektif dalam menghadapi seliber informasi. Ia turut menggugah mahasiswa-mahasiswi sebagai calon cendekiawan-cendekiawati untuk berusaha mencapai kebenaran dengan metode masing-masing sesuai dengan peminatan ilmu dalam program studi yang mereka pilih.
Sementara, anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, dr. Chtistian Widodo yang hadir pada momentum tersebut mengapresiasi para mahasiswa dan pihak kampus atas terselenggaranya kegiatan itu. Ia berharap agar festival serupa akan selalu ada ke depan. Kepada para mahasiswa, ia berpesan untuk mengutamakan komitmen dan konsistensi. Menurutnya, komitmen dibutuhkan untuk memulai sebuah pekerjaan, tetapi konsistensi juga penting untuk mengakhiri pekerjaan itu, sebab komitmen bisa saja dibuat, namun konsistensilah menentukan arah pekerjaan itu akan selesai atau tidak.
Perayaan puncak Festival PSA III dihadiri juga oleh berbagai kampus dan komunitas, di antara Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Keuskupan Agung Kupang, Persekutuan Doa Orang Muda Pembaruan Karismatik Katolik (PDOMPKK) St. Mikhael, dan Dusun Flobamora.