Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang mengadakan Rapat Senat Luar Biasa Pengukuhan Guru Besar di Auditorium UNDANA pada Selasa, (3/12/2024).
Rektor UNDANA Kupang, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., mengukuhkan empat Guru Besar, yaitu Prof. Dr. Drs. Paul Gabriel Tamelan, M.Si, Prof. Dr. Jasman, S.Pd., M.Si, Prof. Dr. Drs. Melkisedek Taneo, M.Si dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si dari Fakultas Sains dan Teknik.
Keempat Guru Besar menyampaikan orasi ilmiah dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa. Prof. Dr. Drs. Paul Gabriel Tamelan mengangkat topik Model Konservasi Sumber Daya Air dengan Teknologi Infrastruktur di Daerah Lahan Kering Kepulauan. Beliau mengtuturkan harapan dan komitmennya untuk terus memberikan kontribusi dalam dunia akademik dan masyarakat. Prof. Dr. Drs. Paul Gabriel Tamelan berharap bidang diambil dapat mendorong ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat NTT. Guru Besar UNDANA mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghadapi tantangan pengelolaan lahan kering dengan kolaborasi dan inovasi demi masa depan yang lebih baik.
Berikutnya, Prof. Dr. Jasman membahas peningkatan produksi bioetanol dari sorgum manis dengan biakan campuran galur khamir. Prof. Dr. Jasman mengatakan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh penggunaan energi fosil, seperti musim hujan yang tidak menentu, musim kemarau, kekeringan, dan pemanasan global. Guru Besar UNDANA menekankan pada penggunaan energi fosil memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang yaitu kekurangan energi yang dapat menyebabkan krisis, dan penggunaan berlebihan yang memicu perubahan iklim dan bencana alam.
Selanjutnya, Prof. Dr. Drs. Melkisedek Taneo mengungkapkan pentingnya memilih pendekatan, model, strategi, metode, atau teknik dalam pembelajaran. Beliau menekankan setiap pilihan dalam pembelajaran harus didasarkan pada pertimbangan rasional, dengan pemahaman mendalam terhadap topik pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi menjelaskan peran geofisika dalam mitigasi bencana alam. Beliau mengungkapkan geofisika, sebagai ilmu yang mempelajari dinamika bumi dengan prinsip-prinsip fisika, sangat penting dalam eksplorasi sumber daya alam dan mitigasi bencana alam. Geofisika eksplorasi memungkinkan deteksi sumber daya alam seperti minyak, gas, mineral, dan air tanah.
Dalam wawancara dengan wartawan, Rektor UNDANA, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., menyampaikan bahwa orasi ilmiah yang disampaikan oleh guru besar bertujuan untuk memperkenalkan gagasan dan keahlian mereka kepada masyarakat kampus dan masyarakat luas. Rektor UNDANA menambahkan Guru Besar berperan sebagai figur terkemuka dalam dunia akademik yang dapat menggerakkan dunia pendidikan dan penelitian.
Rektor UNDANA berharap para guru besar dapat menjadi motto penggerak dalam pengembangan akademik, memberikan pendidikan berkualitas, serta memotivasi dan memberikan keteladanan integritas kepada dosen muda dan doktor muda.
UNDANA kini memiliki sebanyak 59 Guru Besar.