Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Hari Buku Nasional jatuh pada setiap tanggal 17 Mei. Oleh berbagai kalangan, hari tersebut sering dirayakan dengan berbagai cara. Salah satunya ialah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Pusat Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, yang menggelar lomba resensi buku antar mahasiswa.
Berlangsung sejak Maret silam, perlombaan tersebut berpuncak dalam babak final yang dilaksanakan pada Jumat (17/5). Bertema “Revitalisasi Kesadaran Mahasiswa dalam Membaca Buku di Era Digital”, kompetisi itu diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai program studi, di mana 10 di antaranya berhasil lolos ke sesi final.
Kepada Radio TIRILOLOK, sejumlah finalis menyampaikan kesan sekaligus harapan mereka atas terselenggaranya lomba resensi buku itu.
Julianto Oswaldus Silab, seorang mahasiswa Fakultas Filsafat menilai dunia dewasa ini tengah menghadapi pengaruh teknologi yang mulai mengesampingkan peran buku. Menurutnya, banyak orang yang seolah tidak lagi memperhatikan buku, karena lebih tertarik kepada media massa dan media sosial. Ia merasa bahwa penggunaan media sosial tidak salah, namun bilamana pemakaiannya sebatas pada ranah hiburan, maka manfaatnya akan terasa kurang optimal.
Diakuinya bahwa dengan kegiatan lomba seperti ini, secara tidak langsung memacu para mahasiswa untuk membaca. Baginya, perlombaan itu sangat menarik karena mampu mengangkat kembali peran buku sebagai sumber inspirasi, khususnya bagi mahasiswa. Ia berharap, ke depannya akan lebih banyak orang yang tergerak untuk kembali membaca buku, termasuk para mahasiswa UNWIRA itu sendiri.
Sementara perwakilan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Angela Letisia Beda mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan itu semakin menggugah keinginannya untuk membaca. Disebutkannya, selama ini ia memang sudah membaca, tetapi ia merasa kurang menekuni aktivitas tersebut. Momentum perlombaan yang diikutinya itu memotivasinya untuk dapat membaca lebih tekun dan menuangkannya dalam bentuk resensi. Ia juga mengharapkan agar pada masa mendatang, akan ada lagi kegiatan-kegiatan dari perpustakaan yang mampu mendorong semangat para mahasiswa lain untuk terlibat di dalamnya.
Seorang mahasiswa lain dari Fakultas Filsafat, Irenius Piter Raja Boko terkesan dengan tema yang diangkat dalam perlombaan itu. Ia mengungkapkan bahwa sebagai bentuk revitalisasi, lomba resensi buku tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting karena berangkat dari problem empirik atau fakta masa kini, semisal kehadiran ChatGPT dan AI (Artificial Intelligence) yang mulai mengalihkan perhatian mahasiswa, para pelajar, dan pihak lain untuk lebih fokus atau lebih sibuk bermedia sosial daripada membaca.
Melalui lomba resensi buku, ia ingin agar banyak mahasiswa yang tergugah kembali atau dalam arti, lomba itu dapat merekonstruksi kesadaran mahasiswa akan pentingnya membaca. Dilanjutkannya bahwa saat ini, kegiatan literasi tidak sebatas pada literasi di perpustakaan, tetapi juga literasi digital yang sangat penting demi perkembangan kematangan akal budi dan juga perkembangan pendidikan mahasiswa. Harapannya, kegiatan itu terus dilakukan setiap tahun agar dapat menggugah para mahasiswa UNWIRA untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan, termasuk memanfaatkan buku-buku yang telah tersedia pada platfom e-library Unwira yang bisa diakses secara daring kapan saja dan di mana saja.
Lomba resensi buku antar mahasiswa digelar dalam beberapa tahapan, yakni pengumpulan naskah, penilaian dewan juri secara blind review dan babak final, di mana para finalis diharuskan untuk mempresentasikan hasil resensi mereka di hadapan para juri.