Mendorong Pendidikan Disabilitas di SLBN Kota Radja-Kupang

Acara Viral NTT kembali hadir dengan membawakan topik " Luar Biasa!, Sekolah Luar Biasa "

Godlief Beis, S.Sos & Paulus Dir (Kiri), Isidorus Lilijawa (Tengah), Pratama Risky Lodo, S.Pd & Ediardus Wahon, S.Pd., MM (Kanan)

Kota Kupang, TIRILOLOK.COM || REGIONAL – Acara Viral NTT kembali hadir dengan membawakan topik ” Luar Biasa!, Sekolah Luar Biasa ” menghadirkan 4 narasumber, yaitu Ediardus Wahon, S.Pd., MM selaku Kepala Sekolah SLBN Kota Radja-Kupang, Godlief Beis, S.Sos sebagai Ketua Komite & Orang Tua Siswa SLBN Kota Radja – Kupang, Pratama Risky Lodo, S.Pd merupakan Guru SLBN Kota Radja – Kupang, dan Paulus Dir dari Siswa Kelas XII SLBN Kota Radja – Kupang yang selenggarakan di Studio Radio TIRILOLOK pada Sabtu (20/01/2024).

Kepala Sekolah SLBN Kota Radja-Kupang, Ediardus Wahon, S.Pd., MM menyampaikan dalam dialog interaktif bahwa SLBN Kota Radja – Kupang telah menjadi sekolah penggerak angkatan 1 tahun 2021. Ia menjelaskan sekolah penggerak bukan sebuah hadiah, tetapi merupakan hasil dari perjuangan yang luar biasa. SLBN Kota Radja – Kupang salah satu sekolah penggerak melaksanakan proses pembelajaran yang berpihak kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

Ketua Komite & Orang Tua Siswa SLBN Kota Radja – Kupang, Godlief Beis, S.Sos, mengungkapkan dukungannya kepada SLBN Kota Radja – Kupang. Ia menyebutkan pihak sekolah memberikan pertimbangan untuk menentukan program proriaritas dan menjalankan kebijakan tingkat sekolah sebagai “Accessory Agency”. Selain itu, sebagai ketua komite, ia memberikan dukungan melalui penyelenggaraan sekolah dan dukungan finansial berdasarkan uang iuran komite, yang disebut “Supporting Agency”. Dua hal ini dilaksanakan bersama untuk mendukung pendidikan SLBN Kota Radja – Kupang.

Guru SLBN Kota Radja – Kupang, Pratama Risky Lodo, S.Pd dalam dialog interaktif menyatakan pada anak-anak berkebutuhan khusus wajib bersekolah di SLB, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang memiliki kecerdasan baik untuk bersekolah di sekolah reguler. Yang penting adalah adanya tenaga pendidik yang siap mengajar di sekolah inklusif. Ia menambahkan caranya mengajar tidak berbeda dengan guru pada umumnya, namun ia menggunakan laptop dan software seperti JAWS sebagai alat bantu. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dan mendorong anak-anak berkebutuhan khusus agar tidak tertinggal dari segala aspek.

Selanjutnya, seorang Siswa Kelas XII SLBN Kota Radja – Kupang, Paulus Dir mengtuturkan tentang pembelajaran kurikulum merdeka di SLBN Kota Radja – Kupang. Ia menyebutkan kurikulum ini memberikan ruang terbuka bagi siswa untuk belajar tanpa terikat oleh apapun. Dalam pembelajaran tersebut, siswa juga dikembangkan dalam life skill, akademik, dan intelektual. Hal ini memungkinkan mereka merasakan mutu pendidikan yang baik.

Sekolah Luar Biasa ini menerima peserta didik berkebutuhan khusus seperti anak-anak penyandang Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita, Tuna Daksa, Tuna Laras, dan Tuna Ganda.