Musisi NTT Luncurkan Album Cegah Korupsi

Launching album musik antikorupsi berjudul Artcollabs: Frekuensi Perangkap Tikus – Menenun Suara Timur

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Indonesia Corruption Watch (ICW), bersama USAID Integritas, berkolaborasi dengan LBH Apik, Robi (Navicula), serta tiga musisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengkampanyekan antikorupsi melalui media musik.

Ketiga musisi tersebut adalah Hip Hop Lembata Foundation (HLF), Leis Plang, dan Marapu, yang menggelar konferensi pers terkait peluncuran album musik antikorupsi berjudul Artcollabs: Frekuensi Perangkap Tikus – Menenun Suara Timur pada Kamis, (12/12/2024), di Royal Cafe TDM.

Album Menenun Suara Timur berisi lagu-lagu yang mengangkat permasalahan warga dan praktik korupsi di lima wilayah: Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagakeo, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

ICW, LBH Apik, dan para musisi melakukan residensi di kelima wilayah tersebut. Dalam kegiatan ini, mereka berdiskusi langsung dengan warga dan merasakan berbagai permasalahan, terutama yang berkaitan dengan praktik korupsi. Pengalaman dan cerita dari residensi tersebut kemudian diolah menjadi lagu-lagu antikorupsi yang digunakan sebagai media kampanye dan advokasi.

Dalam sambutannya, Almas Sjafitri dari ICW menyampaikan bahwa adanya sebuah lagu yang bagian dari upaya untuk memberikan informasi terkait berbagai isu, termasuk korupsi yang sering kali terkait dengan masalah lain seperti lingkungan, agraria, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

Sementara itu, Direktur LBH APIK NTT, Ansi Damaris Rihi Dara, SH, menjelaskan meskipun NTT merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, angka korupsi di daerah ini juga tergolong signifikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan dan pola pikir masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung upaya pemberantasan korupsi, seperti kebiasaan menggunakan uang yang untuk hal yang tidak penting.

Di sisi lain, Leis Plang Maumere, Erik, menambahkan ada banyak tantangan, namun Album Menenun Suara Timur berharap mampu memberi harapan untuk melawan korupsi dan menjaga tradisi serta karakter budaya.

Album Menenun Suara Timur diperkenalkan lebih lanjut pada Sabtu, (14/12/2024), di Auditorium UNDANA Kupang.