Pengamat Seni Mohadi Kagumi Ekspresi Jujur dalam Pameran Seni

Catatan luka tampilkan gejolak jiwa lewat lukisan autentik.

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada Jumat, (10/10/2025), Klinik Utama Jiwa Dewanta Mental Healthcare menggelar Pameran Lukisan dan Karya Seni bertajuk “Catatan Luka” di D’Art Cafe. Acara ini berlangsung selama dua pekan, dari (10-24/10/2025), dan menampilkan lebih dari 100 karya seni hasil cipta para pasien dan penyintas gangguan jiwa.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menyediakan ruang ekspresi sekaligus memberikan apresiasi terhadap proses pemulihan para pasien dan penyintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.

Dalam wawancaranya bersama Radio TIRILOLOK, Pengamat Lukisan, Mohadi menyampaikan kekagumannya terhadap karya-karya yang dipamerkan. Ia mengatakan bahwa para seniman dalam pameran ini bukanlah seniman biasa.

“Para seniman perupa ini adalah para penyintas penyakit jiwa,” ujarnya. “Ini luar biasa. Mereka layak mendapatkan apresiasi yang tinggi. Karya-karya mereka membuktikan bahwa orang dengan gangguan kejiwaan juga mampu memberi kontribusi nyata bagi kehidupan berbangsa, khususnya melalui seni.”

Lebih lanjut, Mohadi melihat pameran ini sebagai motivasi bagi masyarakat umum, termasuk mereka yang sehat secara mental.

“Kegiatan ini memberi daya pacu bagi kita semua. Baik dalam seni rupa, seni tari, maupun bidang lainnya—pertanian, pendidikan, apapun itu. Semua orang bisa berkarya. Ini motivasi bagi kita semua,” tegasnya.

Mohadi juga menjelaskan nilai emosional dan kejujuran ekspresi yang tergambar dalam setiap karya yang dipamerkan.

“Mereka mungkin tidak memikirkan komposisi warna, garis, atau bentuk secara teknis,” ujarnya. “Tapi yang mereka tuangkan adalah gejolak jiwa, pikiran, dan emosi mereka. Itulah nilai dari karya-karya ini—kejujuran dalam mengekspresikan pergulatan batin.”

Ia menambahkan, meskipun berasal dari individu dengan keterbatasan mental, karya-karya tersebut tetap mampu menyentuh dan dinikmati oleh siapa saja.

“Pada akhirnya, hasil karya ini bisa dinikmati oleh siapa pun, termasuk mereka yang sehat secara mental. Karya-karya ini sangat menyentuh dan menakjubkan. Ini bukti bahwa dalam keterbatasan, mereka tetap punya kemampuan luar biasa di bidang seni,” pungkasnya.