Pengembangan Lahan Kering NTT Bersama UNDANA

Bagaimana mendidik masyarakat agar dapat bertahan hidup di lahan kering dan produktif.

Pose bersama (Kiri-kanan): Dr. Detji Nuban, S.H., M.Hum. (Pemandu Acara), Icha Kedang (Kru Radio), P. Dismas L. Mauk, SVD (Pimpinan Radio TIRILOLOK, Dr. Simplexius Asa, S.H., M.H. (Narasumber)

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Dalam acara talkshow kerjasama UNDANA dan Radio Tirilolok dengan topik “Penelitian dan Pengabdian di Daerah Lahan Kering Kepulauan” (11/12/2023), Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Simplexius Asa, S.H., M.H selaku narasumber menjelaskan, kolaborasi yang sedang dipercayakan oleh dunia saat ini yaitu bernama Pentahelixs. Arti dari Pentahelixs adalah Penta artinya 5 sedangkan Helixs artinya matahari. Kolaborasi Pentahelixs membahas tentang fungsi 5 matahari sehingga dapat mencapai hasil yang lebih maksimal dan cepat dengan tujuan yang sudah ditentukan.

Ia melanjutkan, terkait unsur-unsur kolaborasi dalam Pentahelixs meliputi perguruan tinggi atau akademisi peneliti sebagai unsur pertama, pemerintah (government) sebagai unsur kedua, dunia usaha sebagai unsur ketiga, media massa sebagai unsur keempat, dan masyarakat sebagai unsur kelima. Kelima unsur tersebut sangat penting dan harus melakukan peran masing-masing dalam program kerja sama untuk mencapai hasil yang lebih maksimal, cepat, dan efisien.

Dr. Simplexius Asa menambahkan; lahan kering berbeda dengan tanah kering karena lahan kering di NTT. Jadi yang dibahas tentang budaya masyarakat yang hidup di sana. Lahan kering di NTT merupakan fakta, bukan seperti lahan basah. Meskipun beberapa orang tertarik melakukan penelitian, namun tidak dipikirkan oleh para peneliti. Pembahasan sebenarnya dalam acara talkshow ini adalah bagaimana mendidik masyarakat agar dapat bertahan hidup di lahan kering dan produktif.

Menurut Simplexius, Universitas Nusa Cendana (UNDANA) mempunyai pakar di bidang ekonomi, kesehatan masyarakat, politik, pertanian, perikanan dan kelautan, serta hukum. Ia mengajak untuk menjalin kerja sama dengan UNDANA agar semua hal yang didiskusikan dapat dikembangkan dengan baik.

Dr. Simplexius tetap yakin dan percaya bahwa bersama UNDANA, maka kemanfaatan terbesar dapat diperoleh oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Acara ini dipandu oleh Dr. Detji Nuban, S.H., M.Hum, sebagai Koordinator Pusat Studi HAM, Gender, Anak, dan Kependudukan. UNDANA merupakan perguruan tinggi negeri pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan berdiri sejak tahun 1962.