Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menyatakan dukungan penuh terhadap produksi film Perempuan Tua Memandangi Lautan. Dukungan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan dua produser film, Orpa Boling dan Leonard Leoleba, di ruang kerjanya pada Kamis (13/2/2025).
Film ini merupakan karya sineas muda Kota Kupang yang mengisahkan kehidupan seorang perempuan tua dan cucunya, dikemas dalam narasi yang menampilkan keindahan alam, kekayaan budaya, serta berbagai isu sosial, termasuk kesenjangan sosial dan fenomena perdagangan perempuan (women trafficking) di Nusa Tenggara Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Penjabat Wali Kota didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Ariantje Martje Baun, SE., M.Si; serta Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. Djata Getha, ST., MM.
Dalam arahannya, Penjabat Wali Kota Kupang menekankan bahwa film ini memiliki potensi besar sebagai media promosi kebudayaan dan pariwisata Kota Kupang, sekaligus sebagai alat edukasi bagi masyarakat.
“Kita tentu sangat mendukung produksi film ini karena selain dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan kebudayaan dan keindahan alam Kota Kupang kepada masyarakat luas, film ini juga bisa mengangkat persoalan yang nyata dalam masyarakat sebagai sebuah pesan pembelajaran yang sangat positif,” kata Linus Lusi.
Lebih lanjut, ia berharap film ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga mampu menginspirasi masyarakat dalam memahami realitas sosial yang ada.
Terkait dengan kreativitas sineas muda Kota Kupang, Linus menegaskan bahwa mereka perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pendidikan, pendanaan, hingga partisipasi lintas komunitas dan organisasi.
“Jika sineas muda di Kota Kupang ini mendapatkan perhatian dan ruang yang cukup, saya percaya eksplorasi mereka akan mampu menghasilkan film-film yang berkualitas baik,” ujarnya.
Sementara itu, Leonard Leoleba, salah satu produser film Perempuan Tua Memandangi Lautan, menjelaskan bahwa film merupakan media yang tepat dalam menyampaikan informasi, membangun kesadaran sosial, serta mempromosikan potensi daerah.
Setelah terlibat dalam produksi film Women From Rote Island, Leonard dan tim bertekad kembali menghadirkan film yang menggali lebih dalam keindahan alam, budaya, serta isu sosial yang relevan di NTT.
“Film merupakan media yang paling tepat dalam menyampaikan informasi sekaligus sebagai tuntunan untuk menyadarkan masyarakat dan promosi,” jelasnya.
Ia juga berharap mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Kupang, baik dalam bentuk informasi maupun fasilitas lainnya, demi menghasilkan film dengan kualitas yang baik.
Menurut Leonard, produksi Perempuan Tua Memandangi Lautan akan dimulai pada Juni hingga Juli 2025 di dua lokasi, yaitu Kota Kupang dan Kabupaten Alor.
Ia optimis bahwa dengan dukungan dari Pemkot Kupang, film ini dapat menjadi karya seni berkualitas sekaligus mampu mempromosikan kebudayaan dan keindahan alam Kota Kupang ke tingkat nasional maupun internasional.