Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Proyek sosial Porta Sapiens yang digagas oleh siswa SMAK Giovanni Kupang terpilih untuk dipresentasikan dalam Pagelaran Karya Prestasi Anak Bangsa. Acara ini merupakan bagian dari program pembinaan non akademik Proyek Sosial yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pagelaran bergengsi ini akan berlangsung di Jakarta pada (11-12/12/2024).
Pada Kamis, (5/12/2024), bertempat di ruang Kepala Sekolah, dalam wawancara bersama Radio TIRILOLOK, Kepala Sekolah SMAK Giovanni, RD. Stefanus Mau, menjelaskan bahwa Porta Sapiens merupakan gerakan kemanusiaan yang didasarkan pada nilai kasih, kesabaran, dan pengorbanan. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat literasi anak-anak serta mengedukasi para orang tua mengenai pentingnya pendidikan dan budaya literasi. Ia merasa bersyukur karena proyek Porta Sapiens terpilih sebagai salah satu karya anak bangsa yang akan dipresentasikan di tingkat nasional.
RD. Stefanus juga menyampaikan bahwa SMAK Giovanni selalu berkomitmen mendukung pengembangan budaya literasi di sekolah melalui berbagai program, seperti kewajiban membaca dan menulis bagi guru dan siswa, serta mendukung berbagai program literasi seperti Porta Sapiens. Selain itu RD. Stefanus juga menyampaikan bahwa kegiatan literasi di sekolah dan Proyek Sosial Literasi Porta Sapiens mendukung Genta Belis, yakni NTT membaca dan NTT menulis yang diluncurkan oleh Kadis Pendidikan NTT, Ambros Kodo. Menurut RD. Stefanus, budaya literasi sangatlah penting untuk mengembangkan daya berpikir kritis.
Selanjutnya, Pendamping Komunitas Belajar Porta Sapiens, Maria Hebi, S.Pd., mengungkapkan komunitas ini resmi diluncurkan pada Mei 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Maria Hebi menjelaskan bahwa sekolah memberikan dukungan penuh dengan menyediakan tenaga relawan, mempersiapkan siswa, serta mendampingi mereka yang tergabung dalam komunitas ini. Selain dukungan dari sekolah, Porta Sapiens juga mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi, Taman Baca Provinsi, dan berbagai mitra internasional. Maria Hebi merasa bangga dan bersyukur atas terpilihnya proyek ini oleh Kemendikbudristek. Ia berharap komunitas ini terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pengembangan budaya literasi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Porta Sapiens, Reynard Alexander Koenunu, menjelaskan bahwa komunitas ini lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya kemampuan literasi dasar anak-anak, seperti membaca, menulis, dan menghitung. Berangkat dari keprihatinan tersebut, ia bersama rekan-rekannya mendirikan komunitas ini. Visi utama dari komunitas ini adalah menjadi pintu kebijaksanaan bagi mereka yang membutuhkan, dengan misi utama miningkatkan kemampuan literasi dasar anak-anak. Reynard berharap Porta Sapiens dapat terus hidup dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat luas.
Proyek sosial Porta Sapiens diharapkan mampu menginspirasi berbagai pihak dalam meningkatkan budaya literasi di Indonesia.