Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Pj.Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake menjelaskan bahwa hingga saat ini jumlah pengungsi sebanyak 6.269 orang sehingga terus dipantau.

Pj.Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake melakukan rapat koordinasi penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi laki - laki bertempat di aula kantor Bupati Flores Timur.

Larantuka, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Usai melaksanakan peninjauan dan menyerahkan bantuan kepada para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi, dilanjutkan dengan pelaksanaan rapat koordinasi penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi laki – laki bertempat di aula kantor Bupati Flores Timur (30/01/2024) siang harinya.

Pj. Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi menyampaikan gambaran umum terkait dengan bencana erupsi Gunung Lewotobi laki – laki.

Gunung Lewotobi mulai bereaksi dari bulan Desember yang lalu dari awalnya mulai mengeluarkan dan melontarkan debu dan puncak erupsinya pada 1 Januari 2024 sehingga membuat masyarakat harus mengungsi hingga saat ini.

Doris Rihi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi hingga aparat TNI dan Polri yang selalu sigap dan siap membantu langsung di lapangan.

Pj.Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake dalam sambutannya menjelaskan, “terkait dengan erupsi Gunung Lewotobi laki laki kronologinya dimulai 23 Desember 2023 terjadi letusan asap dan abu vulkanik dan selanjutnya terjadi gemuruh besar ditanggal 31 Desember 2023 yang mana ini juga berdampak bagi masyarakat disekitar Gunung Lewotobi”.

Lebih lanjut Ayodhia menjelaskan bahwa untuk hingga saat ini jumlah pengungsi sebanyak 6.269 orang sehingga terus dipantau.

Sehingga atas nama pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat Flores Timur khususnya mengucapkan terima kasih dan juga apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat yang telah berkenan memberikan bantuan yang optimal sehingga masyarakat yang terdampak pun terus mendapat perhatian dari pemerintah.

Kepala BPBD, Letnan Jendral TNI Suharyanto, S.Sos, M.Si dalam sambutannya menyampaikan dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi terdampak harus tepat sasaran dengan melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pengungsi terdampak bencana tersebut.

Lebih lanjut, menurutnya berkaca dari bencana erupsi ini masyarakat dapat belajar untuk merumuskan apabila dikemudian hari terjadi bencana, dapat memperhitungkan dan mengkalkulasi secara seksama lagi terkait dengan kebutuhan, dan juga dapat membentuk tim study banding untuk apa kira kira yang harus dilakukan.

Biro APIM Setda NTT merilis, turut hadir Plh. Deputi ll Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sorni Paskah Daeli, Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, komandan KOREM Kolonel Infantri Febriel Buyung Sikumbang, unsur Forkopimda Prov. NTT, unsur Forkopimda Kab. Flores timur, dan Kadis Sosial NTT, Yosef Rasi, kepala pelaksana BPBD Prov. NTT, Ambrosius Kodo.

Untuk diketahui bersama bantuan yang diberikan berupa dana siap pakai senilai Rp. 250.000.000 dan Makanan siap saji 3000 pouch, tenda pengunsiaan 10 set, tenda keluarga 15 set, felbet 500 unit, genset 5 unit, light tower 10 unit, sembako 3000 paket, hygenekit 300 paket, kasur lipat 300 buah matras 300 lembar, slimut 300 lembar, biskuit protein 1000 paket, susu bayi 300 paket bubur bayi, 300 pakaian mata 500 paket, air mineral 300 dos, sabun cair 300 botol.