Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Universitas Nusa Cendana (UNDANA) mengadakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Muda, Kreatif, dan Lokal: Membangun Merek Pangan dan Visual yang Berkarakter” pada Jumat, (22/11/2024). Acara ini diselenggarakan di Ruang Theater, Gedung Rektorat Lantai 3 UNDANA, sebagai bagian dari program penguatan kemitraan universitas.
Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Dicky Senda, pegiat kewirausahaan sosial di bidang pengelolaan pangan lokal melalui Lakoat Kujawas, dan Jefvertson Lolang, seorang fotografer profesional. Diskusi ini dipandu oleh Ollien Manggol, S.Km., M.Pa., yang juga bertugas sebagai moderator dalam acara ini.
Dalam laporan kegiatan, Ollien Manggol, S.Km., M.Pa., selaku Sub Koordinator Kerjasama UNDANA, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mahasiswa menentukan minat dan arah karier mereka dalam memulai usaha. Melalui kegiatan ini, kiranya mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana peluang bisnis agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan mengetahui bagaimana menghadapi tantangannya.
Dicky Senda, sebagai narasumber pertama, membagikan pengalaman dan tantangannya dalam mengelola Lakoat Kujawas. Dicky Senda dalam pemaparannya membagikan pengalaman 15 tahun berkomunitas di bidang pengelolaan pangan lokal. Ia menekankan pentingnya mengarsipkan pengetahuan tentang pangan lokal, tradisi, seni budaya, serta sejarah kampung.
Dimana hal yang paling penting adalah menciptakan narasi yang kuat, berbasis budaya, potensi, dan keunikan lokal. Proses ini melibatkan masyarakat untuk memetakan narasi tentang tenun, pangan lokal, sejarah kampung, hingga tradisi lisan Ia juga menjelaskan bahwa narasi yang utuh tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga dapat menjadi dasar dalam mengembangkan usaha berbasis jasa,tidak hanya itu ia membagikan keputusan besarnya untuk kembali ke kampung halaman dan merintis usaha berbasis komunitas. Ia menegaskan bahwa optimisme menjadi kunci untuk terus berupaya dan percaya akan adanya harapan menuju kehidupan yang lebih baik.
Narasumber kedua, Jefvertson Lolang kedua sekaligus fotografer profesional, berbagi pengalamannya sejak terjun ke dunia fotografi pada tahun 2010. Ia menjelaskan bahwa fotografi tidak hanya menjadi media kreatif, tetapi juga alat untuk menjual ide dan menampilkan versi terbaik dari seseorang, ia juga mengatakan Fotografi adalah seni komunikasi. Melalui visual, kita dapat membangun hubungan yang baik dengan klien, menciptakan kepercayaan, dan membangun sistem kekeluargaan, Ia juga menekankan bahwa pemasaran adalah proses yang berlangsung seumur hidup, selama seseorang masih berusaha dan berkarya.
Acara yang disponsori oleh Larissa Center Kupang ini mendapatkan sambutan antusias dari peserta. Mahasiswa dan pelaku usaha muda yang hadir merasa terinspirasi untuk terus berinovasi dengan memadukan kreativitas, lokalitas, dan teknologi dalam membangun merek yang berdaya saing.