Dalam keheningan padang pasir Yudea, yang dihiasi dengan bisikan desiran angin, Yohanes Pembaptis dengan tegas menarik perhatian para muridnya saat melihat Yesus sedang menghampiri mereka, ia berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah!”. Ungkapan ini bukan sekadar ajakan untuk melihat secara fisik, tetapi sebuah panggilan mendalam untuk memilih prioritas hidup yang membawa kebahagiaan sejati.
Anak Domba Allah, sosok yang suci dan tak bernoda, turun dari keagungan Surga untuk menyentuh dan mengubah hidup manusia. Dia adalah pelangi penebusan di tengah langit kelam dosa dunia. Melalui kehadiran-Nya, manusia diajak untuk merenung tentang keindahan kasih dan penebusan yang datang dari yang Maha Tinggi.
Anak Domba Allah bukan hanya simbol keagungan, tetapi adalah cahaya yang meresap dalam setiap helai waktu. Di tengah keheningan langit dan derap langkah kita, Anak Domba Allah adalah harapan dan kerinduan setiap hati manusia. Dia hadir untuk menuntun kita pada pengalaman cinta yang tak terukur, melebihi batas instan yang seringkali melingkupi hidup kita.
Dalam kehidupan yang berlomba-lomba mencari kebahagiaan sesaat, Anak Domba Allah menawarkan lebih dari itu. Dia adalah manifestasi cinta yang membentang melalui masa lalu, kini, dan masa depan. Melalui-Nya, kita diajak untuk menemukan keabadian dalam setiap momen, menyadari bahwa cinta-Nya adalah fondasi yang kokoh di tengah gempuran zaman yang serba instan ini.
Seruan untuk “Lihatlah Anak Domba Allah” menjadi panggilan untuk kita semua. Ia hadir untuk membantu kita dalam memaknai detik-detik yang sering terlewatkan. Di antara deru teknologi dan gencarnya pencapaian, Anak Domba Allah memberikan arti sejati yang melebihi popularitas dan pencapaian duniawi.
Mari bersama-sama menyambut seruan ini dengan hati yang terbuka, membiarkan kehadiran Anak Domba Allah mewarnai setiap aspek hidup kita. Dalam dunia instan ini, kita dapat menemukan ketenangan, kebijaksanaan, dan kebahagiaan yang sejati dalam cinta ilahi yang terwujud dalam Anak Domba Allah, pelangi keabadian di tengah keseharian yang terburu-buru.