Dukung Gerakan Nasional Ketahanan Pangan, NTT Panen Raya Jagung

Pada Rabu (1/11/2023), dilaksanakan kegiatan panen raya jagung di lahan Smart Farming Lanud El Tari, NTT.

Panen Raya Jagung di NTT

Kota Kupang, TIRILOLOK.COM  || REGIONAL – Pada Rabu (1/11/2023), dilaksanakan kegiatan panen raya jagung di lahan Smart Farming Lanud El Tari, NTT. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional ketahanan pangan tahun 2023 dan dihadiri oleh berbagai tokoh terkait, seperti Asisten III Setda NTT, Ketua DPRD, Wakapolda NTT, Danlanud Eltari, dan lainnya.

Dalam sambutannya, Danlanud El Tari Kupang Marsma TNI Aldrin Petrus Mongan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan integrasi yang baik antara jagung, sorgum, ayam, dan sapi. Ini menjadi contoh baik dan merupakan hasil kerja sama dengan membantu petani dalam menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Presiden RI juga telah menyampaikan masalah jagung yang awalnya tidak dapat tumbuh secara optimal, namun setelah 3-4 hari sudah memberikan hasil. Ini adalah bukti bahwa pertanian dengan menggunakan smart farming dapat menghasilkan hasil yang baik dan sempurna.

Selanjutnya dalam sambutannya, Penjabat Gurbernur NTT tidak hadir, yang diwakili oleh Asisten III Setda NTT Samuel Halundaka mengatakan bahwa ketahanan pangan telah menjadi perhatian serius secara nasional maupun internasional, terutama dengan adanya ancaman perubahan iklim dan kondisi geopolitik internasional yang tidak stabil. Hal ini berpotensi mengganggu rantai pasokan pangan. Saat ini, NTT sedang mengalami musim el nino yang berdampak pada penurunan produktivitas pertanian dan perkebunan. Harga komoditas pertanian, seperti beras, mengalami kenaikan yang signifikan dan berpotensi menyebabkan inflasi. Namun, di NTT angka inflasi pada tahun 2023 menurun dari 6,65% YoY pada bulan Januari menjadi 2,19% YoY pada bulan September. Ini adalah hasil dari kolaborasi antara TPID Provinsi NTT dan pemangku kepentingan terkait yang telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok di daerah ini. Upaya kolaboratif ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan di daerah ini.

Penduduk NTT sebagian besar adalah petani, dengan persentase mencapai 64,74%.