Oelamasi, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Bupati Kupang membuka kegiatan lokakarya peluncuran program PAR IV-Correct yang berlangsung di aula kantor Bupati Kupang pada Senin, 26 Februari 2024.
Dalam sambutannya, Bupati Korinus Masneno mengatakan, dalam penilaian lapangan, harus tahu lokasi mana dan apa masalah di lokasi tersebut. Perlu dirumuskan program yang tepat untuk dilaksanakan di daerah tersebut. Bagaimana membangun kolaborasi antara NGO dan Pemerintah untuk saling menguatkan satu sama lain demi membantu memecahkan persoalan selama ini.
Ini bukan soal tindakan pencegahan seperti yang disampaikan country manager CRS dalam sambutannya, tapi bagaimana cara penanganan pasca bencana, bagaimana orang yang terkena dampak bencana bisa bangkit dan siap berjalan setelah kondisi bencana. Jangan hanya sekedar untuk pencegahan dan evaluasi saja, namun yang terpenting adalah bagaimana menarik tangan para korban untuk melangkah maju ke depan dan mencegah bencana yang mungkin akan terjadi.
Bupati Masneno juga mengucapkan terima kasih kepada CRS dan mitranya yang akhirnya menetapkan lokasi yang tepat di kab. Kupang. Karena bicara soal banjir dan kekeringan memang letaknya ada di Fatuleu Barat. Yang menjadi persoalan, ketika hujan, lokasi yang berada di dataran rendah akan terendam karena diikuti dengan kondisi tanah.
Dirinya juga mengingatkan bahwa, ini bukan soal saling menyalahkan, tapi bagaimana menghimpun kegiatan.
Bupati Korinus juga menambahkan, “CRS dan Mitra LSM lainnya sudah sering terlibat di kab. Kupang karena itu, dengan penuh rasa bangga, kiranya bisa menjadikan forum ini sebagai forum untuk melihat kembali data dan berdiskusi agar bisa menetapkan program yang tidak hanya efesien dan efektif tapi bisa berkolaborasi antara Pemerintah dan CRS.
Semoga ada lembaga pelayanan simpan pinjam yang dibangun oleh CRS di pelayanan pasca bencana agar kelompok UMKM bisa bangkit dan memperbaiki kehidupan ekonomi dimasa mendatang.”
Sementara itu, Country Manager CRS, Yeni Suryani, CRS (Catholic Relief Services) Indonesia merupakan organisasi pembangunan masyarakat dan bantuan kemanusiaan yang didirikan oleh Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat pada tahun 1943 untuk membantu masyarakat miskin, rentan, kurang beruntung dan terdampak bencana di lebih dari 100 negara tanpa memandang Ras, kebangsaan dan keyakinan.
Dan bahkan di Indonesia, terkhusus di NTT, CRS sudah ada sejak tahun 80an diberbagai wilayah dan program. CSR ingin memperkenalkan berdasarkan temuan, melaksanakan program selaras dengan program kerja pembangunan di kab. Kupang, terutama pengiriman resiko bencana hingga ekonomi masyarakat.
Karena CRS merupakan LSM yang juga memiliki keterbatasan sumber daya namun memiliki sedikit ilmu untuk mensinkronkan rencana pembangunan kab. Kupang baik dari sosial, kesejahteraan sosial hingga kesederhanaan agar bisa bangkit dari dampak bencana.
Melalui program ini, diingatkan juga, bahwa masyarakat memiliki kapasitas dan wewenang untuk bisa membangun diri sendiri. Mereka memiliki sumber daya sehingga bisa mengidentifikasi sumber daya apa saja yang bisa di bantu.
Semoga program -program ini bisa terus membantu masyarakat di kab. Kupang dan bisa terus bekerja sama dengan Pemkab Kupang demi kesejahteraan masyarakat di Kab. Kupang.
Prokompim Kabupaten Kupang merilis, turut hadir, Direktur CIS Timor Haris Oematan, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Kupang, salah satunya Kadis Sosial Paul Liu, para Camat dan Kades se Kab. Kupang, Forum Pengurangan Resiko Bencana, Forum Daerah Aliran Sungai, perwakilan BMKG Kupang, dan pers.