Kendala Pupuk dan Cuaca Ekstrim Mempengaruhi Hasil Panen Padi di Tarus

Penurunan hasil panen akibat gangguan cuaca ekstrim dan keterbatasan pupuk.

Hasil Panen Padi di Tarus

Oelamasi, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Petani di Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, telah bekerja keras menanam padi selama berbulan-bulan. Namun, mereka mengalami penurunan hasil panen akibat gangguan cuaca ekstrim dan keterbatasan pupuk belakangan ini pada Senin, (15/4/2024).

Kondisi ini tentu merupakan pukulan berat bagi para petani yang mengandalkan hasil panen sebagai sumber penghidupan. Dalam menghadapi situasi ini, para petani diharapkan tetap tabah dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrim yang mungkin terus terjadi di masa depan. Semoga dengan kekuatan dan ketekunan mereka, hasil panen padi dapat kembali meningkat dan memberikan kesejahteraan bagi para petani.

Adi Tunggal, seorang Pengarap Sawah, menyampaikan kepada Radio TIRILOLOK bahwa hasil panen tahun ini kurang memuaskan akibat kendala pupuk padi. Para petani mengalami kesulitan dalam penggunaan pupuk yang terlambat dan proses penebusan pupuk yang rumit. Adi menjelaskan hasil panen dipengaruhi oleh luas lahan sawah yang dimiliki masing-masing petani, berkisar antara 30 hingga 75 are.

Adi menuturkan dalam usaha menanam padi, petani harus menghadapi kendala pupuk, serangan hama, dan cuaca ekstrem, yang semuanya menyebabkan penurunan hasil panen. Adi berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah pupuk agar tidak menyulitkan petani. Pupuk merupakan hal utama bagi para petani, tanpa pupuk dapat mengakibatkan penurunan hasil panen.

Para petani di Tarus mulai menanam padi sejak 10 Januari dan mulai panen pada 8 April 2024, dengan hasil sekitar 50 karung.