Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Radio TIRILOLOK menyelenggarakan talkshow edukasi kesehatan bertajuk “Depresi pada Ibu Hamil, Baby Blues, dan Postpartum Syndrome pada Ibu Nifas” pada Jumat (10/10/2025).
Acara talkshow merupakan bentuk kerja sama Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kupang.
Talkshow ini menghadirkan dua narasumber yaitu dr DAP Shinta Widari, SpKJ., MARS yang merupakan Dokter Spesialis Jiwa dari RSIA Dedari Kupang dan Dewanta Mental Healthcare serta Tiurmasari E. Saragih, SKM., M.Sc selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang.
Dalam sesi dialog interaktif dr Shinta menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan jiwa bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ia menyampaikan dengan mengangkat peribahasa yang dimaknai secara berbeda
“Orang sering bilang di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat tapi saya lebih suka membaliknya di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat Gangguan jiwa itu bisa dialami siapa saja tidak memandang usia atau status sosial” ujarnya
Menurut dr. Shinta, edukasi tentang kesehatan mental perlu dilakukan sejak usia muda agar setiap individu mampu memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi.
“Harapannya anak-anak remaja orang dewasa hingga lansia mengerti tentang pentingnya kesehatan jiwa Ketika mereka menghadapi masalah mereka tahu bahwa mereka bisa dan perlu berkonsultasi” jelasnya
dr Shinta juga menyebutkan bahwa masih banyak kasus depresi di masyarakat yang tidak terdeteksi atau tidak dilaporkan.
“Penelitian juga menunjukkan banyak kasus depresi yang tenggelam seperti fenomena gunung es Bukan hanya pada ibu hamil atau nifas gangguan jiwa secara umum juga masih menjadi fenomena gunung es” katanya
Sebagai tenaga kesehatan dirinya merasa tidak cukup hanya menunggu pasien datang ke fasilitas kesehatan.
“Saya pribadi lebih suka jemput bola Kami di Dewanta Mental Healthcare punya program Goes to School Kami mendatangi sekolah-sekolah SMP dan SMA untuk memberikan edukasi tentang kesehatan jiwa” ujarnya
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga turun langsung ke masyarakat untuk menindaklanjuti kasus-kasus seperti pemasungan dan memberikan pelayanan langsung.
“Kami turun ke lapangan jika ada laporan orang dengan gangguan jiwa yang dipasung kami bawa ke Dewanta untuk ditangani Saya ingin menunjukkan bahwa dengan pelayanan optimal orang dengan gangguan jiwa berat pun bisa dibantu tentu saja ini harus dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak termasuk pemerintah” ungkapnya
Sementara itu, Tiurmasari E Saragih menyoroti tantangan dalam mengubah stigma masyarakat terhadap isu kesehatan jiwa.
“Memang masih ada ketabuan bahkan rasa malu Ketika seseorang mengalami gangguan mental sering langsung diasosiasikan sebagai orang gila sehingga lebih memilih menyembunyikan masalah itu” jelasnya
Namun ia menyatakan bahwa perubahan mulai terlihat meski secara bertahap
“Kami melakukan edukasi secara perlahan melalui kunjungan rumah satu per satu dan itu mulai berhasil Masyarakat mulai terbuka seperti yang disampaikan Ibu Dokter tadi memang masih satu demi satu tapi itu wajar karena perubahan tidak bisa terjadi secara instan” ucapnya
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang mengatakan bahwa masyarakat perlu memahami bahwa gangguan mental adalah kondisi medis yang perlu penanganan tepat.
“Intinya masyarakat mulai paham bahwa gangguan kesehatan jiwa itu nyata dan mereka yang mengalaminya butuh ditangani dengan pendekatan yang baik” pungkasnya














