Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Radio TIRILOLOK mengadakan acara Viral NTT dengan tema “Kupang (Bukan) Kota Sampah” pada Sabtu, (11/1/2025), di Studio Radio TIRILOLOK.
Acara Viral NTT menghadirkan narasumber Meilsi Mansula, ST., MUEP (Direktur Bank Sampah Mutiara Timor), Achmad Likur, S.Sos., MM (Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang), dan Beatrix Yunarti Manehat, SE., MSA (Akademisi UNWIRA Kupang – Founder & CEO BYM Foundation).
Dalam dialog interaktif,Direktur Bank Sampah Mutiara Timor, Meilsi menjelaskan pentingnya penyaluran barang bekas yang masih layak pakai melalui box-box yang disediakan di tempat-tempat umum oleh pemerintah. Mekanisme tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk menyumbangkan barang kepada yang membutuhkan. Melsi juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah dan infrastruktur manajemen sampah yang ideal di Indonesia.
Meilsi berpesan kepada generasi muda untuk mengejar pendidikan setinggi mungkin, memperluas pengetahuan, dan berperan aktif sebagai solusi terhadap permasalahan lingkungan. Menurut Meilsi, generasi muda memiliki peran besar untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Kupang, Achmad mengingatkan agar setiap penghasil sampah melakukan pemilahan, mulai dari rumah tangga. Sampah yang bernilai ekonomis bisa dikelola kembali, sementara sampah residu harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Achmad menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait untuk mencapai tujuan tersebut.
Achmad juga menambahkan, meskipun upaya pengelolaan sampah sudah dilakukan, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah dengan benar tetap menjadi kunci. Beliau mengapresiasi peran aktif individu dari masyarakat yang berkomitmen untuk menjaga kebersihan Kota Kupang.
Terakhir, Founder & CEO BYM Foundation, Beatrix mengungkapkan soal pendidikan berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Beatrix bersama mitra, seperti Indonesian Women Alliance dan Meilsi, telah mengembangkan program deposito sampah non-organik atau sampah plastik. Program inisiatif melibatkan lebih dari 400 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang yang mendapat edukasi secara berkala.
Beatrix berharap gerakan pengelolaan sampah dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar dengan konsistensi. Meskipun menghilangkan sampah plastik sepenuhnya sangat sulit, Beatrix yakin langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memilah sampah dari rumah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Pada bulan Maret 2024, produksi sampah di Kota Kupang tercatat mencapai 233 ton.