Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo Ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Surabaya

Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo resmi ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Surabaya.

Surabaya, TIRILOLOKNEWS.COM || NASIONAL – Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo resmi ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Surabaya pada Rabu (22/1/2025). Ritus penahbisan dipimpin oleh Nuncio Apostolik, Mgr. Piero Pioppo di Auditorium Widya Mandala Surabaya.

Pada kesempatan ini, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo memilih semboyan “Mengasihi seperti Kristus Telah Mengasihi” sebagai ungkapan visinya dalam memimpin Keuskupan Surabaya.

Dalam homilinya, Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, berharap agar dengan kepemimpinan Mgr. Agustinus, Keuskupan Surabaya dapat terus berkembang dan bertumbuh dalam iman, persaudaraan, dan kepedulian sosial, sesuai dengan dinamika yang dirumuskan dalam kunjungan apostolik Paus Fransiskus. Paus Fransiskus mendorong umat Katolik untuk semakin beriman, semakin bersaudara, dan semakin berbela rasa.

Lebih lanjut Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo juga menjelaskan tentang motto yang dipilih oleh Mgr. Agustinus. Menurutnya, motto ini mencerminkan harapan agar bersama umat Keuskupan Surabaya, Mgr. Agustinus senantiasa menanggapi panggilan Tuhan dan berusaha mencapai kesempurnaan kasih sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Kristus.

Di akhir homilinya, Mgr. Ignatius Suharyo mengutip seruan Paus Fransiskus yang menekankan pentingnya kehadiran seorang uskup di tengah umat. Paus Fransiskus berpesan bahwa seorang uskup harus sering menjumpai umatnya, menunjukkan jalan dan menjaga harapan umat agar tetap bernyala. Seorang uskup juga perlu hadir dengan sederhana dan penuh kasih, mendampingi umat yang tertinggal, serta membantu mereka menemukan langkah-langkah baru dalam iman.

Sementara itu, Mgr. Piero Pioppo, dalam Sambutannya, memberikan pesan kepada Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo agar senantiasa berjiwa besar, rendah hati hati, setia, murah hati, dan memberikan seluruh diri dalam pelayanan kepada umat Keuskupan Surabaya.

Perayaan pentahbisan ini juga dihadiri oleh sejumlah umat Katolik, termasuk Eliezer Zelwin Horman, seorang umat katolik tunanetra dari Paroki Santo Aloysius Gonzaga Surabaya, yang bertugas sebagai lektor dalam perayaan tersebut.