Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengadakan peluncuran Pusat Pemulihan Gizi (Therapeutic Feeding Center/TFC), Aplikasi Anting Orta (Tangani Stunting melalui Orang Tua Asuh), Aplikasi Anting Mutiara (Tangani Stunting melalui Penanganan Imunisasi Anak, Tuberkulosis, dan Malaria), serta Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) Bougenvile X.
Kegiatan Pemulihan Gizi berlangsung di Puskesmas Oesapa – Kupang, pada Jumat, (25/10/2024). Acara dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Camat Kelapa Lima, Lurah Oesapa, serta warga setempat.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Dr. Andriko Noto Susanto, SP, MP, dalam sambutannya secara virtual menegaskan pentingnya penanganan stunting secara menyeluruh. Beliau mengungkapkan bahwa stunting merupakan masalah serius yang berdampak pada penurunan kemampuan kognitif anak, mengurangi prestasi kerja, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan. Penjabat Gubernur NTT berharap agar Pusat Pemulihan Gizi di Oesapa dapat dijadikan model oleh daerah lain untuk mengatasi masalah stunting dengan lebih efektif.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, menyatakan kepada masyarakat dan pemerintah Kota Kupang memiliki visi yang sejalan untuk mengurangi angka stunting di Kota Kupang, yang kondisi saat ini mencapai 4.086 kasus. Beliau berharap stunting dapat ditekan hingga nol persen, sehingga masalah stunting dapat dihilangkan dari NTT.
Terakhir, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Lien Adriany, M.Kes., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa NTT adalah provinsi dengan persentase stunting tertinggi kedua di Indonesia. Untuk mencapai NTT yang bebas stunting, perhatian dan perawatan bagi anak-anak yang terkena stunting dan yang berisiko stunting sangatlah penting. Drg. Lien Adriany juga menambahkan untuk Dinas Kesehatan Provinsi NTT melakukan menugaskan sembilan tenaga medis untuk mendukung pelayanan di Pusat Pemulihan Gizi (TFC), yang ada di Oesapa.
Kegiatan pemulihan gizi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terintegrasi (GKP2ST) di tingkat Provinsi NTT.
Angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024.