Oelamasi, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Pekan Raya Pemuda (PRP) GMIT I resmi dibuka dengan tema ” Dare To Be Leader (Bertumbuh, Berbuah, dan Berdampak) pada Rabu, (22/10/2025), di Bumi Perkemahan CHMK Oematnunu, Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Kegiatan tahunan yang diinisiasi oleh Pemuda Sinode GMIT ini diikuti oleh peserta dari 28 klasis, termasuk dari berbagai wilayah seperti Alor, Oepoli, Amanuban, hingga NTB. Kegiatan akan berlangsung selama lima hari.
Dalam wawancara bersama Radio TIRILOLOK, pada Rabu (22/10/2025), Ketua Pemuda Sinode GMIT, Erens Blegur, menyampaikan bahwa pekan raya merupakan bagian dari program pelayanan tahunan pemuda Sinode GMIT, dan tahun ini menjadi pelaksanaan kedua.
“Hari ini kita berada di Bumi Perkemahan Oematnunu, tempatnya Bapak Abraham Liyanto. Kegiatan ini disebut pekan raya pemuda, yang adalah program pelayanan tahunan dari Sinode GMIT,” ujar Erens.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah berkumpulnya para pemuda GMIT dari berbagai klasis, tetapi juga sarana untuk memperkuat organisasi dan memperdalam nilai-nilai pemuridan.
“Fokus kegiatan tahun ini adalah konsolidasi organisasi dan pemuridan. Selain itu, ada juga berbagai side event seperti pelatihan marketing digital, pembahasan isu kesehatan mental, dan kegiatan pendukung lainnya,” jelasnya.
Meskipun GMIT memiliki total 57 klasis, baru 28 klasis yang terkonfirmasi hadir, dan beberapa klasis lainnya dijadwalkan menyusul pada hari-hari berikutnya.
“Ada juga peserta yang masih dalam perjalanan, seperti dari Alor dan beberapa klasis lain yang cukup jauh,” tambahnya.
Selain pelatihan dan diskusi, Pekan Raya Pemuda GMIT I juga akan diramaikan dengan parade budaya serta sesi presentasi dari tiap klasis mengenai tantangan pelayanan yang mereka hadapi di wilayah masing-masing.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap ada ruang untuk berbagi pengalaman, mengidentifikasi kendala pelayanan, dan membangun semangat kolaborasi lintas klasis,” tutup Erens.
Pekan Raya Pemuda GMIT I menjadi momentum penting dalam memperkuat jaringan pemuda gereja dan meningkatkan kapasitas kepemimpinan serta spiritualitas mereka di tengah tantangan zaman.














