Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Pemerintah Provinsi NTT bersama wartawan menggelar konferensi pers yang membahas kondisi cuaca terkini di wilayah NTT, bertempat di Lantai 1, Kantor Gubernur NTT, pada Kamis, (30/1/2025).
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, menyampaikan bahwa berdasarkan rekaman meteorologi, bulan Februari diperkirakan akan menjadi puncak musim penghujan di Nusa Tenggara Timur. Beberapa kabupaten diperkirakan mengalami curah hujan hingga 500, 600, bahkan 700 mm per bulan. Intensitas hujan semakin tinggi dan durasinya juga semakin panjang.
Peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan bencana alam akibat hujan lebat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Berikutnya, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas El Tari Kupang, Sti Nenotek menjelaskan, hampir seluruh wilayah NTT telah memasuki puncak musim hujan. Selama periode 2025, wilayah NTT dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti menguatnya monsun Asia, fenomena La Nina yang lemah, serta adanya sirkulasi siklonik, Gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, serta Madden Julian Oscillation (MJO).
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ir. Cornelis Wadu, M.Si mengatakan, BPBD memiliki Pusat Operasi Pengendalian Penanggulangan Bencana di Lasiana dan beberapa lokasi di kabupaten-kabupaten. BPBD bekerja sama dengan BMKG untuk menginformasikan data cuaca kepada pemerintah kabupaten/kota agar segera melakukan mitigasi atau antisipasi terhadap potensi bencana.
Musim hujan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Maret 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia.