Rapat Evaluasi BPBD Terkait Penanganan Musim Kemarau

Wilayah NTT mengalami fenomena El Nino yang mengakibatkan perubahan iklim dan ancaman kekeringan. BPBD NTT mengadakan rapat penanganan musim kemarau dengan beberapa dinas pemerintah terkait pada Rabu (10/01/2024) di ruang rapat BPDN NTT kawasan Sikumana Kupang.

BPBD NTT mengadakan rapat penanganan musim kemarau dengan beberapa dinas pemerintah terkait pada Rabu (10/01/2024) di ruang rapat BPDN NTT kawasan Sikumana Kupang

Kota Kupang, TIRILOLOK.COM || REGIONAL  – Wilayah NTT mengalami fenomena El Nino yang mengakibatkan perubahan iklim dan ancaman kekeringan. BPBD NTT mengadakan rapat penanganan musim kemarau dengan beberapa dinas pemerintah terkait pada Rabu (10/01/2024) di ruang rapat BPDN NTT kawasan Sikumana Kupang.

Dalam rapat ini, Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi NTT, Alpin Palute, menyampaikan bahwa pada bulan Desember lalu terdapat 11 zona musim yang baru memasuki musim hujan dan 17 zona lainnya belum mengalami awal musim hujan, termasuk Kota Kupang. Diperkirakan pada bulan Maret curah hujan akan berada di bawah kondisi normal namun musim hujan tahun ini diperkirakan akan sangat pendek.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., kepada Radio TIRILOLOK, menyampaikan bahwa kondisi kekeringan saat ini sangat mengkhawatirkan terutama dalam sektor pertanian. Pemerintah telah menyediakan cadangan beras sebanyak 100 ton untuk setiap kabupaten sebagai langkah penanganan dampak kekeringan. Ia juga mengimbau para petani untuk menanam tanaman  tahan kekeringan dengan waktu panen yang singkat agar dapat segera dipanen.

Rapat ini dihadiri oleh BMKG NTT, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan NTT, Balai Wilayah Sungai NTT, Dinas Sosial NTT, Dinas PUPR NTT, perwakilan Keuskupan Agung Kupang dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).