Berdasarkan inspirasi Injil hari ini yang diambil dari Injil Markus 3: 1-6, mengisahkan kehadiran Yesus di sebuah rumah ibadat pada Hari Sabat. Hari Sabat adalah hari yang suci dan penuh keheningan, dan saat itu Hari Sabat menjadi saksi perbuatan baik Yesus. Di dalamnya, terbentang kisah yang tak terlupakan, ketika mata-Nya menemui seorang yang mati sebelah tangannya. Tidak hanya jasmani yang terbatas pada orang itu tetapi juga kehidupan yang penuh keterbatasan.
Rumah ibadat yang penuh dengan ketaatan dan rutinitas menjadi panggung bagi penyembuhan ilahi oleh Yesus Kristus. Yesus, Pelayan Kasih, tidak terpaku pada formalitas. Sebaliknya, Ia melihat melampaui tangan yang mati, menyelami kerinduan dan kebutuhan di dalam hati yang merana.
Para penjaga aturan dan penegak keadilan, yaitu orang-orang Farisi, melihat momen ini bukan sebagai tindakan penyembuhan, melainkan sebagai pelanggaran pada hari Sabat yang diberkati. Mereka, terpaku pada hukum dan aturan tanpa melihat kebutuhan dan penderitaan orang di sekitar mereka dan mereka mempersalahkan Yesus.
Namun, di tengah-tengah cemoohan dan pandangan tajam, Yesus menunjukkan esensi sejati dari kasih dan kebaikan. Ia mengajarkan bahwa melakukan kebaikan pada hari Sabat adalah bentuk penyembahan yang lebih indah daripada hanya mematuhi aturan tanpa memperhatikan kebutuhan sesama. Yesus, sang Pelayan Kasih, menempatkan kehidupan dan kesejahteraan manusia di atas segala aturan.
Dengan kata-kata yang penuh hikmat, Yesus menyampaikan pesan: “Berbuat baik pada hari Sabat lebih baik daripada berbuat jahat. Menyelamatkan orang pada hari Sabat jauh lebih baik daripada membunuh orang.”
Dalam nada yang sama Yesus juga mengingatkan kita bahwa aturan dan ritual tanpa cinta dan kepedulian sesungguhnya kehilangan makna sejati. Kasih yang diungkapkan melalui tindakan-tindakan kebaikan, bahkan pada hari Sabat yang sakral, membawa berkat yang lebih besar daripada sekadar mematuhi peraturan.
Mari kita memaknai kisah injil hari ini dengan melihat kehidupan kita sehari-hari. Kiranya kita tidak hanya mengikuti aturan, tetapi juga membawa cahaya kebaikan dan kasih dalam setiap kesempatan. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang serba sibuk, marilah kita meresapi pesan Yesus dalam injil hari ini tentang pentingnya mencintai dan melayani sesama sebagai bentuk ibadah yang sejati.