Dalam Injil Yohanes 19:34, kita menemukan gambaran yang luar biasa tentang darah dan air yang mengalir dari lambung Yesus setelah seorang prajurit menikam-Nya dengan tombak. Meskipun peristiwa ini terjadi fisik, tetapi memiliki makna yang mendalam secara spiritual bagi umat Kristen.
Darah yang mengalir melambangkan aspek penebusan dari kematian Tuhan Yesus. Darah-Nya yang mulia tidak hanya menghapus dosa-dosa kita, tetapi juga membebaskan kita dari belenggu hukuman dan kebinasaan yang diakibatkan oleh dosa. Setiap tetesan darah-Nya adalah bukti kasih karunia-Nya yang tidak terbatas dan kuasa-Nya yang menghapus dosa-dosa kita.
Di sisi lain, air yang mengalir menunjukkan aspek pemberian hidup dari kematian Tuhan Yesus. Air adalah simbol kehidupan yang mengalir segar, membersihkan dan menyuburkan. Kematian-Nya bukan hanya tentang menghapus dosa, tetapi juga memberikan hidup kekal kepada kita. Melalui anugerah-Nya, kita dapat memiliki hidup yang sejati dan bermakna di dalam-Nya.
Kematian Yesus Kristus mengungkapkan kebijaksanaan Allah yang luar biasa. Darah-Nya membersihkan kita, sementara air-Nya memberi kita kehidupan yang baru dalam Kristus. Kedua aspek ini saling terkait; penebusan membuka jalan bagi pemberian hidup, dan pemberian hidup menghidupkan penebusan dalam kehidupan kita.
Sebagai umat Kristen, marilah kita merenungkan kembali betapa besar kasih dan kuasa Allah yang tercermin dalam darah dan air yang mengalir dari lambung Yesus. Mari kita bersyukur dan berterima kasih serta hidup dalam kesadaran bahwa kematian-Nya tidak hanya menyelamatkan kita dari dosa, tetapi juga memberikan kita kesempatan untuk hidup dalam kehidupan yang baru dan kekal bersama-Nya. Kiranya kita senantiasa memuliakan-Nya dan menyebarkan kabar baik tentang keselamatan-Nya kepada semua orang.