Tuhan menganugerahi setiap manusia dengan bakat dan kemampuan yang unik. Bakat dan kemampuan ini perlu dikenali, juga dikembangkan dan digunakan untuk memperkaya kehidupan bersama serta diri sendiri.
Dalam Injil hari ini, kita mendengarkan perumpamaan tentang talenta. Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang membagikan talenta kepada ketiga hambanya, sebelum ia melakukan perjalanan. Hamba pertama diberi lima talenta, hamba kedua dua talenta, dan hamba ketiga satu talenta. Hamba pertama dan kedua memanfaatkan dan mengembangkan talenta yang mereka terima dengan baik, sehingga mereka memperoleh pujian dan pahala dari tuan mereka. Sebaliknya, hamba ketiga yang hanya diberi satu talenta memilih untuk menyembunyikannya dan tidak melakukan apa-apa untuk mengembangkannya. Akibatnya, ia dimarahi dan dikecam oleh tuannya.
Bakat atau talenta merupakan karunia yang melekat pada setiap individu. Tuhan telah memberikan kita bakat yang unik. Namun terkadang kita kurang menyadari potensi tersebut. Melalui Injil hari ini, kita diundang untuk menggali potensi dalam diri kita dan memanfaatkannya secara maksimal. Tuhan memberikan talenta kepada kita bukan hanya sebagai pemberian semata, tetapi sebagai amanah yang harus dikelola dengan baik. Ini merupakan bentuk ungkapan syukur kita atas segala anugerah Tuhan.
Bakat yang kita miliki akan menjadi lebih berarti jika kita mengembangkannya dan menggunakannya untuk memperkaya kehidupan bersama. dalam Injil hari ini, kita menyaksikan kekecewaan sang tuan terhadap hamba ketiga yang tidak memanfaatkan talenta yang diberikan kepadanya. Talenta yang tidak dikembangkan sama halnya dengan menyia-nyiakan harta berharga yang diberikan oleh Tuhan. Dalam hidup mungkin kita pernah merasa tidak puas atau kecewa dengan diri sendiri. Kita merasa tidak mampu atau merasa kalah dibandingkan dengan orang lain yang tampaknya lebih berbakat. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki keunikan dan bakat masing-masing. Berusaha untuk menjadi seperti orang lain adalah suatu usaha yang sia-sia, karena setiap individu memiliki warna dan potensi yang berbeda.
Marilah kita fokus pada upaya menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Pelangi menjadi indah karena terdiri dari banyak warna, demikianpula hidup kita akan menjadi kaya dan berwarna jika setiap orang memberikan kontribusi berdasarkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Dengan demikian, kita dapat memperkaya kehidupan bersama dan memenuhi panggilan Tuhan untuk memanfaatkan talenta yang telah diberikan kepada kita.