Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si mendukung penuh rencana Universitas Gadjah Mada melakukan kajian atau penelitan atas penggunaan vaksin untuk demam berdarah.
Dukungan tersebut disampaikan saat menerima audiens dari Ketua Pusat Kajian Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A (K) yang didampingi Alumni UGM asal Kupang, dr. Frans Taolin, Sp. A, di ruang kerja Wali Kota Kupang, Senin (18/3).
Prokompim Kota Kupang merilis, turut hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M. Kes., Kabag Kerjasama Setda Kota Kupang, Yohanes D. B. B. K. Assan, S.Kom., Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kupang, I Gusti Agung Ngurah Suarwana dan perwakilan dari manajemen RSUD SK Lerik, dr. Evalina Corebima.
Dalam pertemuan tersebut Pj. Wali menyampaikan Pemkot Kupang menyambut baik rencana penelitian tersebut. Sebelumnya Kota Kupang juga sudah menjadi salah satu kota pilot project pengembangan program nyamuk wolbachia, tepatnya di wilayah kecamatan Oebobo yang hasilnya sudah cukup sukses. Pada tahun 2024 ini hampir tidak ada kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut.
Fahrensy berharap penelitian yang dilakukan nanti akan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk penyusunan program nasional. Pada kesempatan yang sama Pj. Wali minta kepada Bagian Kerja Sama untuk segera menindaklanjuti tawaran dari UGM tersebut. Kerja sama ini rencananya akan dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah yang dianggap serius.
Ketua Pusat Kajian Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A (K) menjelaskan maksud pertemuan ini untuk minta dukungan Pemkot Kupang untuk kerja sama melakukan kajian terhadap penggunaan vaksin demam berdarah. Dia berharap hasil penelitian ini pada akhirnya mendorong vaksinasi demam berdarah tersebut dapat menjadi program nasional yang membantu masyarakat banyak dalam mencegah kasus demam berdarah.
Menurutnya Kota Kupang menjadi salah satu daerah tujuan dilakukan studi, karena berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan jumlah kasus DBD di Kota Kupang merupakan salah satu yang tertinggi.
Selain Kota Kupang, daerah lain yang menjadi sasaran studi tersebut antara lain Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Utara. Kadis Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, menambahkan studi penggunaan vaksin demam berdarah oleh UGM di Kota Kupang akan berlangsung di Puskesmas Sikumana, RSUD SK Lerik, RSUD W.Z. Johannes dan RS Siloam. Pada tahun 2023 lalu DBD di Kota Kupang sejumlah 196 kasus, sedangkan untuk tahun 2024 hingga saat ini ada di angka 8 kasus.