Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Radio TIRILOLOK bekerja sama dengan Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang mengadakan acara talkshow dengan topik “Mengenal Program Studi Teknologi Pangan – UNWIRA” pada Selasa, (5/11/2024), di Studio Radio TIRILOLOK. Acara talkshow menghadirkan dua narasumber, yaitu Paulus Risan F. Lalong, S.Pd., M.T.P., Sekretaris Program Studi Teknologi Pangan, dan Joanivita P. G. Soru, S.Si., MFoodScTech, Dosen Program Studi Teknologi Pangan.
Teknologi pangan mempelajari proses pengolahan bahan makanan agar siap dikonsumsi, meliputi sortasi, pengawetan, pengemasan, distribusi, serta memastikan kandungan gizi yang aman dan layak.
Dalam dialog interaktif, Paulus Risan F. Lalong menjelaskan bahwa Program Studi Teknologi Pangan di UNWIRA mengedepankan pembelajaran berbasis proyek. Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga menerapkan pengetahuan dalam bentuk pengembangan produk pangan. Produk yang dihasilkan harus memenuhi standar kualitas dan keamanan agar aman dikonsumsi.
Lebih lanjut, Paulus Risan F. Lalong menjelaskan bahwa proses pembelajaran juga fokus pada pengembangan pangan lokal di NTT, dengan tujuan mendiversifikasi produk yang ada. Sebagai contoh, ubi yang biasanya hanya direbus, digoreng, atau dijadikan keripik, bisa dikembangkan menjadi mie atau beras.
Sekretaris Program Studi Teknologi Pangan juga berharap orang tua dapat mempercayakan anak-anak mereka untuk melanjutkan studi di Program Studi Teknologi Pangan, yang siap membimbing mahasiswa menjadi ahli di bidang teknologi pangan. Beliau mengajak calon mahasiswa untuk bergabung pada tahun 2025.
Sementara itu, Joanivita P. G. Soru mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat tentang Program Studi Teknologi Pangan Lokal masih terbatas, meskipun semakin banyak orang yang tertarik setelah mengetahui keberadaan program ini di Nusa Tenggara Timur.
Program Studi Teknologi Pangan menawarkan pendekatan berbasis ilmu sains dan teknologi untuk mengelola pangan, dengan fokus pada aspek mikrobiologi, kimia, fisika, dan biokimia. Diversifikasi pangan, seperti mengolah ubi menjadi beras analog, menjadi salah satu contoh penerapan teknologi di bidang tersebut. Selain itu, analisis dan kontrol kualitas pangan juga menjadi fokus penting dalam menjaga keamanan dan kesehatan pangan yang dihasilkan.
Joanivita P. G. Soru mengajak siswa SMA, khususnya yang sudah duduk di kelas 3 dan berniat melanjutkan studi, untuk bergabung di Program Studi Teknologi Pangan, yang akan membekali mereka dengan keterampilan untuk menjadi sarjana teknologi pangan yang kreatif dan berdaya saing.
Program Studi Teknologi Pangan di Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang berada di bawah Fakultas Sains dan Teknologi.