Ikuti Workshop Radio Katolik Indonesia, Para Peserta Berharap Akan Ada Jejaring ke Depan

Penyelengaraan Workshop Radio Katolik Indonesia yang digagas oleh Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KOMSOS KWI) diikuti oleh sebanyak 18 peserta dari 14 radio katolik yang tersebar di seluruh Indonesia

Para peserta Workshop Radio Katolik Indonesia di pelataran Gereja Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar

Denpasar,  TIRILOLOKNEWS.COM || NASIONAL – Penyelengaraan Workshop Radio Katolik Indonesia yang digagas oleh Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KOMSOS KWI) pada Rabu-Sabtu (24-27/4) bertempat di Rumah Retret Bethania, Kuta Bali, diikuti oleh sebanyak 18 peserta dari 14 radio katolik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam wawancara bersama Radio Tirilolok, sejumlah peserta menyampaikan pendapat dan harapan mereka terkait manfaat yang mereka peroleh melalui kegiatan tersebut.

RP Fiorentius Sipayung, OFMCap. dari Radio Maria Indonesia Medan menyebut bahwa materi-materi yang telah diperoleh dalam kegiatan ini sangat berguna secara khusus untuk Radio Maria Indonesia terutama dalam menata manajemen radio, program-program radio, maupun ilmu yang bermanfaat bagi radio sendiri, serta memberikan informasi untuk meningkatkan peralatan-peralatan yang digunakan di radio. Workshop ini juga mengubah mindset peserta dari radio analog ke radio digital. Dengan kegiatan ini, para peserta dapat saling mengenal dalam lingkup radio katolik dan dapat membuat suatu jejaring untuk saling berbagi, misalnya dengan membuat konten yang sama di radio-radio katolik seluruh Indonesia. Diakuinya bahwa walaupun ada begitu banyak tantangan yang dihadapi saat ini seperti jumlah pendengar dan pendanaan, namun jika para pelaku radio memiliki konten yang baik pasti akan meningkatkan kualitasnya.

Sementara itu, Cornelius Rendi Setiawan, Penyiar Radio Suara Wajar Lampung, mengatakan bahwa kegiatan ini begitu baik untuk seluruh radio katolik di Indonesia. Ia berharap acara ini bisa diadakan kembali agar kiranya para pelaku radio katolik dapat terus berkembang bersama guna memajukan radio katolik Indonesia.

Peserta lain, Romo Yohanes I Made Pantyasa dari Radio Montini Manado menyatakan bahwa dalam kegiatan ini para peserta dapat saling berbagi dengan radio lain, baik itu kekuatan dan kelemahan dari radio masing-masing agar mampu saling melengkapi. Kegiatan ini memberikan inspirasi yang baik, terutama wawasan baru tentang radio. Ia berharap semoga ada jejaring yang baru dalam hal kerjasama dengan mengutamakan tujuan yang sama yaitu pewartaan.

Sedangkan Vera Watan Penyiar Radio SPB Tobelo, menuturkan bahwa manfaat dari kegiatan ini sangat banyak. Apalagi sebagai radio terpencil, biasanya hanya menggunakan audio saja, sedangkan dengan pelatihan ini berhadapan dengan kamera. Hal ini sangat membantu agar ke depan mungkin jika ada perubahan ke depan seperti radio-radio lainnya, berarti sudah ada pengalaman yang bisa menjadi bekal untuk menghadapi fenomena tersebut.

Workshop Radio Katolik Indonesia menghadirkan sejumlah pemateri, antara lain Jose Marwoto, senior broadcaster yang berkarya di sejumlah radio, dan Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si, yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama LPP RRI dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo.