NTT Map
Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL –
Sejumlah anggota DPRD NTT yang baru pulang dari Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmara) di daerah pemilihannya, menyatakan prihatin atas kekeringan yang melanda NTT, yang mana menunjukkan NTT kini terancam kelaparan karena hampir semua masyarakat di NTT gagal panen.
Ketua Komisi V DPR NTT, Winston N. Rondo, Jumat, 29 April 2016 di ruang rapat Komisi Lima Kantor DPRD NTT, kepada TIRILOLOK menyatakan keprihatinannya bahwa masyarakat saat ini terancam kelaparan, air bersih terbatas dan dampaknya memprihatinkan sehingga pemerintah perlu mengambil langkah serius untuk mengatasinya. Menurutnya, dari reses yang dilakukannya di Kabupaten Kupang, dia menemukan fakta – masyarakat gagal tanam, banyak jemaat terlambat masuk gereja, pencurian meningkat dan orang mulai lapar.
Dia mendesak BPBD NTT segera mendata masyarakat yang mengalami ancaman kelaparan bukannya menunggu laporan, karena kemungkinan Pemerintah Kabupaten malu melaporkan rakyatnya lapar ke pemerintah provinsi dan Gubernur perlu memimpin cara mengatasinya.
Anggota DPRD NTT dari Dapil Alor, Lembata dan Flotim yang juga anggota Komisi V DPRD NTT, Anwar Hajral menambahkan, masalah kekeringan sangat terasa di selatan Alor dan ini merupakan ancaman serius.
Anggota DPRD NTT Dari Dapil Belu, Malaka dan TTU, Anselmus Talo mengatakan, dengan anomali musim ini, jagung dan padi tidak berhasil sehingga ancaman kelaparan kini membayangi masyarakat. Sedangkan Aleta Kornelia Baun, dari Dapil TTS, mengemukakan, musim kekeringan paling terasa di selatan kabupaten TTS sehingga masyarakatnya mengalami gagal panen.
Sebelumnya, Kamis, 28 April 2016 diberitakan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Timur (Kalak BPBD NTT), Tini Tadeus, mengakui baru satu kabupaten yang melaporkan bencana kekeringan di daerahnya, yakni Kabupaten Flores Timur Flotim. (VN-01)