
Ketua DPRD Kota Kupang Yes Loudoe
TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Kupang, PN ? Kehadiran Organisasi Warga Peduli ADIS ? WPA dinilai Positif oleh kalangan DPRD Kota Kupang. Orang Nomor Satu di DPRD Kota Kupang menilai Sangat Baik kehadiran WPA dan perlu dibentuk di 51 Kelurahan di Kota Kupang.
? Saya pikir ini hal yang bagus juga apalagi sekarang maraknya HIV dan AIDS dimana-mana kalau (WPA) sudah ada ditiap-tiap kelurahan saya kira lebih bagus jadi saya harap jangan sepuluh saja (tahun lalu baru 1l Kelurahan yang memiliki WPA) saya harap 51 kelurahan itu harus ada?, ujar Yes Loudoe Ketua DPRD Kota Kupang pekan lalu.
Kehadiran WPA tambah Loudoe ikut membantu tugas Pemerintah dalam upaya mencegah dan memberantas penyebaran Virus yang menyerang system kekebalan tubuh itu.
? WPA ikut membantu sosialisasi, supaya masyarakat bisa tahu. Virus HIV dan AIDS inikan penyakit yang berbahaya bila perlu dicegah jangan tunggu penyakit naik dulu baru kita bertindak. Kita mencegah sebelum terjadi yah kalo dengan terbentuknya WPA di setiap kelurahan saya pikir dapat mengurangi penularan virus itu karna selama ini banyak orang belum tau penyebarannya seperti apa?, ucap dia.
WPA memiliki peran besar dalam memberantas Virus HIV karena saat ini virus yang berdiam di dalam sel darah putih itu ada dimana-mana. Jumlah kasusnya saat ini tercatat sebanyak 507 kasus HIV dan AIDS 175 kasus danjumlah ini akan bertambah jika WPA terbentuk di setiap kelurahan. ? Dengan sosialisasi lebih banyak pasti kasusnya makin bertambah karena ada kesadaran masyarakat untuk memeriksakan darah?, katanya.
Mengenai perlunya dana insentif bagi para Pengurus WPA Yes mengatakan, hal itu penting demi memotivasi para pekerja kemanusiaan itu. ? Kerja sosial tidak semudah seperti yang orang bayangkan paling kurang harus ada uang transport , nah kalau tidak ada saya pikir pasti sulitlah untuk semua kelurahan itu bisa terbentuk kalopun terbentuk nanti tidak jalan padahal tujuan mereka ini baik, untuk membantu pemerintah?, imbuhnya.
Menurut dia, jika dana pendukung tidak ada maka semangat para Pengurus WPA akan luntur dan antusiasme hanya ada pada saat pertama WPA dibentuk setelah itu pasti mati. ?saya tegaskan harus ada perhatian pemerintah. Motor saja kalau tidak ada bensin dia mau jalan karmana kalau itu tidak dilakukan. Jangan berharap Perda model seperti apa juga tidak akan berjalan baik?, kata dia.
Ia mencontohkan, ? ada satu kegiatan peduli TBC dikelurahan Bakunase II itu tidak jalan juga padahal mereka sudah tahu tempat-tempat mana yang mengalami TBC, lalu mereka (para petugas minum Obat- PMO -red) hanya sebatas tahu dan lebih dari itu mereka tidak bisa buat apa-apa. Kerja sosial ini kan tidak semudah orang bayangkan apalagi yang kerja ini yang ekonomi lemah lembut. Istilah hanya makan jagung saja dan kalau kita suruh pergi kerja ini dia pergi kerja pertama saja, setelah itu dia macet awalnya dia semangat tapi setelah itu semangatnya pudar?, pungkasnya. (Ipin)