Derita dan Kematian Kristus Sebagai Satu-Satunya Jalan Pembebasan

Mengawali perenungan Firman Tuhan yang terbaca dari Injil Yohanes 19:28-42.

Kebaktian Jumat Agung di GMIT Pniel Manutapen.

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Kebaktian Jumat Agung di GMIT Pniel Manutapen pada hari Jumat, 29 Maret 2024 dipimpin oleh Pdt. Cornelia N.M. Nuban Timo-de Fretes, S.Th hanya berlangsung satu kali yakni pada pukul 08.00 wita dengan Tema “Derita dan kematian Kristus sebagai satu-satunya jalan pembebasan”.

Prosesi ibadah diawali dengan pemutaran video singkat Via Dolorosa. Mengawali perenungan Firman Tuhan yang terbaca dari Injil Yohanes 19:28-42, para pemuda melakonkan Fragmen “Prosesi Hitam” yang menggambarkan kehidupan anak manusia yang hina dan penuh dengan dosa. Tetapi Kasih dan kematian Kristus menebus dosa manusia, sehingga manusia dilayakkan untuk menikmati kehidupan sebagai sebuah Anugerah.

Dalam khotbahnya, Pdt. Cornelia Nuban Timo-de Fretes, S.Th mengatakan, dalam Injil Yohanes disebut terdapat tiga peristiwa menyedihkan terjadi pada Yesus Ketika di Golgota yakni Yesus haus, dari lambung Yesus keluar air dan darah serta datang dua orang sahabat yaitu Yusuf Arimatea dan Nicodemus. Kejadian Yesus haus, menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia sejati.

Pdt. Cornelia meminta jemaat dalam mengikut Yesus jangan berdiam diri Ketika melihat ketidakadilan, penindasan terhadap nilai-nilai moral dan ketimpangan terjadi ditengah kehidupan jemaat dan Masyarakat.

Dalam kebaktian Jumat Agung yang penuh khusuk, jemaat yang berpakaian nuansa gelap menghayati sengsara Yesus di kayu Salib.
Kebaktian Jumat Agung juga diisi dengan puji-pujian yang dilantuankan oleh VG. Kaum Bapak, PS. Gabungan JPM dan VG Pemuda JPM.