Apakah anda percaya kepada Yesus? Bila setiap kita benar-benar menyadari status kita sebagai orang Katolik, tidak diragukan lagi jawabannya adalah “Ya.” Namun, percaya kepada Tuhan adalah sesuatu yang harus diperdalam setiap harinya. Karena itu, jika kita memiliki iman kepada Yesus, kita juga dapat mengakui bahwa kita belum memiliki iman yang cukup. Dalam perikop Injil hari ini Yesus memanggil kita untuk melakukan dua hal. Pertama, kita harus melihat-Nya. Kedua, kita harus percaya. Mari kita mulai dengan yang pertama.
Ketika Yesus pertama kali mengucapkan kata-kata ini kepada orang banyak, mereka melihat kehadiran fisik-Nya. Tetapi banyak dari mereka tidak melihat lebih jauh dari apa yang tampak pada permukaan. Mereka melihat mukjizat-mukjizat-Nya, mendengar ajaran-Nya, tetapi sangat sedikit yang melihat realitas yang lebih dalam tentang Yesus sebagai Putra Bapa yang Kekal dan Juruselamat Dunia.
Kalau kita harus percaya kepada Tuhan dan segala keberadaan-Nya, maka kita harus terlebih dahulu melihat Dia. Salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan “pandangan kudus” Tuhan kita ini adalah dengan memandang-Nya dalam Ekaristi, sakramen Maha Kudus. Ketika kita menghadiri Misa atau menghabiskan waktu dalam adorasi dan memandang Ekaristi Kudus, apa yang kita lihat? Apakah kita melihat Putra Ilahi? Apakah kita melihat keilahian-Nya? Apakah kita melihat Allah kita dan Tuhan atas segala sesuatu? Ketika kita berdiri atau berlutut di hadapan Tuhan dalam Ekaristi Maha Kudus, terkadang kita mudah menjadi terganggu. Sangat mudah untuk membiarkan pikiran kita mengembara ke tempat lain dari kehidupan kita sehari-hari dan gagal untuk melihat Putra Allah yang kekal sebagaimana Dia hadir bagi kita.
Hari ini luangkan beberapa saat untuk merenungkan bagaimana setiap kita memandang Tuhan. Jika ingin memperdalam iman, keyakinanmu, maka mulailah dengan penglihatan kita. Mulailah dengan mempertimbangkan bagaimana anda memandang Yesus, yang hadir dalam Sakramen Ekaristi kudus. Jika anda berkesempatan untuk berada bersama-Nya hari ini di dalam perayaan Misa Kudus atau dalam adorasi, refleksikan cara untuk melihat-Nya. Tataplah Dia. Lakukan tindakan iman yang penuh atensi di hadirat Ilahi-Nya. Akuilah Ketuhanan-Nya, kemuliaan-Nya, kekudusan-Nya dan hadirat-Nya yang kudus. Jika kita dapat melihat jauh lebih dalam dari tampak di permukaan dan mengangkat tabir yang menutupi kemuliaan-Nya, maka karunia penglihatan yang kudus ini akan memberi jalan juga kepada karunia iman yang mendalam.