Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Ibadah Minggu Sengsara IV dan Syukur HUT Jemaat Pniel Manutapen ke-67 pada hari Minggu, 03 Maret 2024 dalam Kebaktian pertama dipimpin oleh Pdt. Robianto Metkono, S.Th dari GMIT Ora Et Labora Leloboko Klasis Amfoang Selatan yang anak jemaat Pniel Manutapen.
Dasar khotbah terbaca dari Kitab Bilangan 21:4-9 dan Injil Yohanes 3:14-15 dengan tema “Mengarahkan Pandangan Pada Sumber Keselamatan”.
Dalam renungan Firman Tuhan, Pdt. Robianto mengatakan, ada penyertaan kasih Allah yang mesti dipahami dan dimengerti oleh Umat Israel. Untuk memahami Kasih Allah itu, Bangsa Israel harus memberi diri dan seluruh hidupnya untuk diajar oleh Allah. Dan semua peristiwa yang dialami oleh Bangsa Israel adalah peristiwa pendidikan Iman bagi Bangsa Israel.
Perjalanan Panjang di padang gurun mesti dijalani oleh bangsa Israel sebelum tiba di Tanah Perjanjian. Bangsa Israel diuji dan disaring dalam perjalanan tersebut. Karena beriman kepada Allah bukan berarti bebas dari masalah dan persoalan tetapi ada banyak persoalan dan penderitaan yang harus dilewati.
Pdt. Robianto menyampaikan bahwa, kasih setia Tuhan dan penyertaan Tuhan kepada umatNya. Apapun sikap bangsa Israel dalam menghadapi persoalan hidup, Kasih Tuhan sangat besar dan nyata kepada umatNya.
Dalam penyelamatan umat manusia dan dunia, anak manusia harus ditinggikan atau disalibkan agar setiap orang yang memandang kepadanya, memperoleh keselamatan. Keselamatan terjadi karena ketaatan Yesus pada perintah sang Bapa dan hendaknya umat mengimani dalam kehidupan setiap hari.
Dalam Reflesi 67 tahun Jemaat Pniel Manutapen, Pdt. Robianto berpesan, bahwa gereja saat ini dalam perjalanan. Gereja yang terus berjalan, gereja yang terus bergumul, gereja yang terus berjuang untuk mencapai kepenuhan hidup sebagai umat Allah. Karena itu, jemaat hendaknya tekun dalam doa, ibadah dan kerja serta mesti memandang kedepan untuk mencapai kepenuhan hidup selaku jemaat milik Kristus.
Sementara dalam Kebaktian kedua yang dipimpin Pdt. Delviana Poych-Snae, Ketua Majelis Klasis Kota Kupang yang adalah anak Jemaat Pniel Manutapen, dalam Refleksi Ulang tahun ke 67 berpesan kepada jemaat bahwa, “Jika ingin berjalan cepat, jalanlah sendiri. Tetapi jika ingin berjalan jauh, berjalanlah Bersama-sama”.
GMIT Pniel Manutapen berdiri dari cikal bakal 9 KK diantaranya kel. Redebire, kel. Wewo, Kel. Lay Ratu, Kel. Lanoe, dan Kel. Kuti Ronabiha yang bersekutu diarena perjudian sabung ayam di hutan jati Desa Manutapen. Hingga saat ini, wilayah pelayanan terdiri dari 27 rayon pelayanan dengan 671 KK dan 2.852 jiwa.