Kota Kupang, TIRILOLOK.COM || REGIONAL – Pemerintah Kota Kupang mengadakan Jumpa Pers pada Senin (8/01/2023) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang. Jumpa pers ini dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Pemerintahan Kota Kupang dan para wartawan desk Kota Kupang. Tujuan dari jumpa pers ini adalah untuk menyampaikan pencapaian kerja pemerintah Kota Kupang selama tahun 2023. Salah satu masalah yang dibahas dalam jumpa pers ini adalah kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang umumnya disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan kasus Stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, M.Kes menyampaikan, dalam Kota Kupang sendiri, tercatat ada 187 kasus DBD dengan jumlah kematian 2 akibat keterlambatan penanganan selama tahun 2023. Dan saat ini, pemerintah sedang mengembangkan metode pemberantasan DBD dengan metode Nyamuk Wolbachia.
drg. Retnowati, M.Kes juga menjelaskan bahwa nyamuk Wolbachia adalah bakteri yang berasal dari lebah, kupu-kupu, dan lalat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aedes pada nyamuk. Saat ini, penyebaran nyamuk Wolbachia telah dilakukan di Kecamatan Oebufu dengan melibatkan 7 Kelurahan sebagai percobaan selama 6 bulan ke depan.
Selain itu, untuk penanganan kasus Stunting, Dinas Kesehatan Kota Kupang akan lebih fokus pada penanggulangan seperti pemberian BMT (Bahan Makanan Tambahan) pada balita, serta pencegahan pada remaja, calon pengantin, ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis, dan ibu hamil yang mengalami anemia.
Selain Kota Kupang, penyebaran nyamuk Wolbachia juga dilakukan di lima wilayah lainnya, yaitu Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).