Spiritualitas FdCC dalam Karya Pendidikan

Pada Selasa (19/3), Susteran Canossian di Kota Kupang menggelar perayaan ekaristi dan ramah tamah memperingati 250 tahun kelahiran pendiri kongregasi, St. Magdalena dari Canossa.

Perayaan 250 Tahun Pendiri Biara Canossian, St. Magdalena dari Canossa

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Keuskupan Agung Kupang memiliki sejumlah tarekat atau kongregasi biarawan dan biarawati yang berkarya di dalamnya. Dilansir dari keuskupanagungkupang.org, per tahun 2022 terdapat 43 biara yang ada di wilayah Keuskupan Agung Kupang. Satu di antaranya ialah kongregasi Figlie Della Carita Canossiana atau yang sering disebut Susteran Canossian.

Pada Selasa (19/3), Susteran Canossian di Kota Kupang menggelar perayaan ekaristi dan ramah tamah memperingati 250 tahun kelahiran pendiri kongregasi, St. Magdalena dari Canossa. Berlangsung di Biara Canossian, Kelurahan Tofa, Kecamatan Maulafa, perayaan ekaristi itu dipimpin oleh Administrator Apostolik Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

Dalam wawancara bersama Radio TIRILOLOK usai perayaan ekaristi, Sr. Litzia Moni, FdCC, pemimpin Biara Canossian menyebut bahwa Biara Canossian telah berkarya di wilayah Keuskupan Agung Kupang sejak tahun 2006. Sementara intensi kehadiran biara ini secara khusus di Kelurahan Tofa ialah untuk melayani umat sekitar yang tunanetra, terutama dalam karya pendidikan. Hal ini terbukti dengan berdirinya TK dan SD Canossa.

Lebih lanjut, Kepala SD Canossa, Sr. Igniosa Kevi, FdCC menyebut bahwa SD Canossa telah berdiri selama 15 tahun. Ia mengaku bahwa awalnya misi pendirian sekolah ini fokus untuk melayani warga sekitar, namun saat ini para siswa yang belajar di sekolah tersebut datang dari berbagai wilayah, termasuk Tilong, Matani, Baumata, Manulai, BTN, dan wilayah lain. Ia bersyukur bahwa spiritualitas para susteran Canossian, yang menitikberatkan pada cinta kasih, mampu mendidik para siswa untuk saling mengasihi satu sama lain. Mereka diajarkan untuk tidak saling mendiskriminasi, bahkan kepada siswa dengan kebutuhan khusus atau siswa yang berasal dari keluarga dengan orang tua tunanetra.

Biara Canossian didirikan pada tanggal 08 Mei 1808 di Verona, Italia, dan saat ini sudah tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia, yakni di Kota Kupang, Jakarta, Jogjakarta, Gianyar, Palangkaraya, dan Belu.