Tak Berkategori  

Mentri Koperasi dan UKM Kunjungi Kota Kupang


Anak Agung Gede Ngurah, Mentri Koperasi dan UKM RI.

TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga bersama rombongan melakukan kunjungan kerja, atau Kunker di Kota Kupang. Mentri Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada kesempatan itu mengatakan, Tujuan dilakukannya Kunker tersebut adalah untuk membangun komunikasi dan menjaring aspirasi dari para pelaku koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, atau UKM di Kota Kupang. ? Jadi saya datang untuk memberikan motivasi kepada para pengelola Koperasi dan UKM?, ungkap Anak Agung dalam dialog bersama pelaku Koperasi di halaman depan kantor Walikota Kupang Senin (27/4)

Setelah melakukan dialog dengan apra pengelola Koperasi di Halaman Kantor Walikota Mentri Koperasi melakukan kunjungan secara langsung ke beberapa koperasi dan UKM.

Walikota Kupang, Jonas Salean dalam sambutannya saat menerima Menteri Koperasi beserta rombongan di alun-alun balai kota mengatakan, saat ini Kota Kupang menjadi kota dengan jumlah koperasi terbanyak di Nusa Tenggara Timur, yakni dengan jumlah koperasi aktif sebanyak 424, dan yang tidak aktif sebayak 98 koperasi. ? Selain itu, Kota Kupang juga memiliki Usaha Kecil dan Menengah, atau UKM yang cukup banyak, yakni berjumlah 16 ribu 450 usaha?, kata Salean.

Menurut dia, banyaknya jumlah koperasi dan UKM di Kota Kupang merupakan
salah satu bentuk dukungan Kota Kupang dalam menyukseskan program prioritas Gubernur NTT, Frans Leburaya, yakni menjadikan NTT sebagai provinsi koperasi.

? Dalam mendukung pertumbuhan koperasi dan UKM di Kota Kupang, Pemerintah bersama DPRD Kota telah menetapkan program pro rakyat, yakni dengan menyalurkan bantuan dana pemberdayaan ekonomi masyarakat, atau
PEM sebesar 500 juta rupiah bagi masing-masing kelurahan di Kota Kupang?, tambahnya.

Menurut dia, dana tersebut akan ditingkatkan menjadi sebesar Satu miliyar rupiah bagi tiap kelurahan pada tahun 2016 mendatang. ? Kita terus dorong pelaku usaha untuk maju?, ujar Salean.

Jonas salean mengaku, pemerintah juga masih mengalami kendala dalam meningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara maksimal. ? Kendala-kendala itu antara lain, kurangnya modal dalam membantu meningkatakan usaha para pelaku koperasi dan UKM di Kota Kupang, minimnya tempat pelatihan yang memadai bagi para pelaku dan pengurus atau pengawas koperasi dan UKM, dan rendahnya pemanfaatan teknologi dan informasi dalam manajemen pengolahan koperasi serta pemasaran hasil produk dari koperasi dan UKM?, ungkapnya.

Oleh karena itu Walikota Kupang, Jonas Salean mengharapkan, dengan adanya Kunker dari Menteri Koperasi dan UKM RI, bisa membawa dampak positif dalam membantu pemerintah Kota Kupang untuk mengembangkan serta meningkatkan ekonomi bagi pelaku koperasi dan UKM di Kota Kupang.
?Saya minta, Menteri Koperasi dan UKM RI bisa melakukan penghapusan pajak terhadap koperasi, dan menurunkan suku bunga bagi kredit usaha kecil?, pinta mantan Sekot Kupang ini.

Bertepatan dengan Kunker Menteri Koperasi dan UKM RI, pemerintah Kota Kupang hari ini juga meluncurkan program koperasi sebagai distributor pupuk bersubsidi. Selain itu, pemkot juga melakukan penyerahan akte pendirian koperasi secara gratis,penyerahan sertfikat hak cipta pelaku UKM.

Pemkot juga melakukan penyerahan surat keputusan Walikota dan kartu izin usaha mikro kecil kepada camat. Tujuan penyerahan kartu izin tersebut adalah agar para pelaku koperasi dan UKM tidak perlu lagi melakukan pengurusan izin di BPPT Satu atap,karena sudah bisa dilayani di tingkat kecamatan.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni yang juga hadir dalam Kunker tersebut mengatakan, memberikan apresiasi bagi Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, karena berkenan datang ke NTT, khususnya Kota Kupang untuk melihat langsung kegiatan dan perkembangan kopersasi di kota ini.

? Saya harapkan, peluncuran program yang telah dilakukan dan diserahkan
langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, tidak hanya dinikmati oleh para pengurus,namun aksesibilitas dan akuntabilitas bisa berjalan secara baik, agar perekonomian masyarakat dapat berkembang?, pungkasnya. (VN-02)