Tak Berkategori  

Pemerintah Lakukan Pembiaran Terhadap Konflik Universitas PGRI


UNIVERSITAS PGRI

Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL –

Pada hari Jumat, 29 April 2016, berlangsung aksi damai Persatuan Mahasiswa PGRI Kupang di Gedung DPRD NTT, dipimpin Darius No Boli. Kedatangan Ratusan Mahasiswa PGRI Kupang ini diterima Wakil Ketua DPRD NTT Nelson O. Matara, Ketua Komisi Lima DPRD NTT Winston N. Rondo dan sejumlah anggota DPRD NTT. Pada kesempatan itu Nelson Matara menegaskan, masalah Universitas PGRI sudah berlangsung dari tahun 2012 namun tidak pernah ada penyelesaian, sehingga DPRD NTT menilai Pemerintah melakukan pembiaran terhadap konflik Universitas PGRI Kupang. Ia menambahkan, sudah empat tahun terjadi masalah di PGRI tetapi pemerintah tidak memiliki etika baik untuk menyelesaikan masalah pendidikan yang dampaknya sangat dirasakan mahasiswa yang selama ini menuntut ilmu di Universitas PGRI.

Menanggapi tuntutan mahasiswa agar DPRD NTT meminta pemerintah menyelesaikan konflik tersebut, Nelson menyatakan, DPRD NTT pada Jumat tanggal 29 April 2016 langsung merekomendasikan untuk dalam waktu dekat segera melakukan Rapat Koordinasi dengan Forkompinda dan sesudahnya melakukan pertemuan dengan Komisi X DPR RI dan Kemenristek Dikti untuk menyelesaikan kemelut tersebut.

Menanggapi desakan TIRILOLOK tentang penyelesaiannya dalam waktu dekat perlu dipastikan, Politisi PDIP NTT ini mengatakan, waktu dekat ini sesuai jadwal dewan pada bulan Mei namun yang segera dilakukan adalah surat dari pimpinan DPRD NTT untuk Gubernur dan tindaklanjut ke DPR dan Menristek Dikti. Sementara itu, dalam pertemuan di ruangan rapat Kelimutu kantor DPRD NTT Ketua Komisi Lima DPRD NTT, Winston N. Rondo menyatakan perlu satu kata tegas untuk menyelamatkan PGRI.

Ketua Persatuan Mahasiswa PGRI Kupang, Darius No Boli mengatakan, kedatangan Persatuan Mahasiswa PGRI Kupang ke DPRD NTT adalah untuk menuntut pemerintah segara melakukan tindakan penyelematan terhadap mahasiswa, karena tidak ada lagi upaya damai dari rektor dan yayasan PGRI. Ia menambahkan, Persatuan Mahasiswa PGRI sedang berupaya untuk menghentikan semua aktivitas her regisitrasi dan aktivitas kuliah, sehingga klaim bahwa aktivitas perkuliahan berjalan normal dibatalkan.

Darius yang didampingi koordinator lapangan, Jekson Nola Manu dan jubir Leonardus Mogo menyatakan, tujuan pertemuan dengan DPRD NTT adalah untuk menunjukan bahwa persatuan mahasiswa PGRI tidak pro siapun kecuali nasib mahasiswa.

Pimpinan DPRD NTT akan segera melakukan rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Nusa Tenggara Timur untuk menyelesaikan kemelut di Universitas PGRI Kupang. (VN-01)