Oelamasi, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma mengunjungi Pasar Lili yang berlokasi di Kelurahan Camplong 1, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Selasa (18/3/2025).
Turut mendampingi Wakil Gubernur NTT pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, Alexon Lumba.
Setibanya di Pasar Lili, Wagub Johni Asadoma langsung disambut dan dikalungi kain adat Timor oleh Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki beserta jajaran pejabat lingkup Pemkab Kupang.
Setelah itu, Wagub Johni didampingi Wabup Aurum langsung berkeliling meninjau setiap sudut Pasar Lili, termasuk bangunan baru pasar tersebut. Untuk diketahui, gedung baru pasar Lili telah dibangun sejak tahun 2019 dengan biaya 5 miliar lebih, namun belum difungsikan hingga kini.
Wagub Johni pada kesempatan tersebut, menerima langsung penjelasan dari Pdt Jamers Hetmina, selaku Pengelola Pasar Lili. Ia mengatakan awalnya gedung ini sempat difungsikan namun tidak lebih dari dua pekan saja, sehingga Ia meminta bantuan dan dukungan dari Pemrov dan Pemkab terhadap permasalahan ini.
“Awalnya gedung ini difungsikan, dimana pada minggu pertama banyak pedagang yang berjualan di sini, tetapi tidak bertahan lama, karena sepi pembeli yang masuk membeli sampai siang, sehingga akhirnya para pedagang memilih untuk keluar lagi, tidak jual lagi di sini.” Katanya
Wagub Johni sangat menyayangkan karena gedung tersebut tidak difungsikan secara maksimal, terlebih gedung tersebut dibangun dengan anggaran yang besar, dan Johni berharap, pendapatan daerah dari pasar Lili akan lebih besar lagi jika gedung baru tersebut kembali difungsikan.
“Kalau dibangun tapi tidak dimanfaatkan dan digunakan artinya kan sayang sekali. Anggaran besar ini, kita bisa buat untuk hal lain kalau terbengkalai begini. Aset yang dibangun dengan anggaran besar tidak boleh dibiarkan seperti ini saja. Nanti tolong Ibu Wabup dengan jajaran Pemkab dan juga pengelola pasar serta para pemangku kepentingan duduk bersama, rembuk dan tangani ini ya, agar jangan dibiarkan seperti ini, karena sayang sekali. Pendapatan akan lebih meningkat lagi jika gedung baru ini dioperasikan kembali secara optimal,” jelas Johni.
Wagub Johni mengatakan, Ia bersama Gubernur Melki Laka Lena akan mengoptimalkan kontribusi setiap aset pemerintah daerah untuk mendukung setiap program dan kegiatan pemerintah daerah.
“Pasar ini merupakan salah satu sumber penghasilan. Jika dioptimalkan dengan baik, maka perputaran uangnya bagus, PAD juga bagus dan tentu kesejahteraan masyarakat khususnya pedagang akan baik pula,” ucap Johni.
Johni juga mengapresiasi GMIT dalam mengelola pasar Lili sehingga ada peningkatan PAD bagi daerah. “Saya juga mengapresiasi GMIT, rupanya dibawah pengelolaan oleh GMIT, hasilnya bisa baik, pendapatan meningkat. Ini bisa jadi model dan contoh untuk dikembangkan.” Ucapnya.
Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa pemanfaatan fungsi pasar tersebut, termasuk di dalamnya menanggulangi permasalahan kemacetan akibat penataan parkir yang belum baik telah dibahas bersama Bupati Kupang serta jajaran Pimpinan Perangkat Daerah.
“Semua ini kami sudah bahas dan rapatkan. Dan mulai minggu depan rencananya kami akan relokasi kembali para pedagang ke gedung baru tersebut, kami akan atur baik kembali. Termasuk penataan parkir yang masih belum baik sehingga menyebabkan kemacetan, itu juga kami akan atur sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan. Semua fasilitas di sini termasuk kebersihan toilet juga menjadi perhatian penting kita bersama jajaran pengurus pasar,” ujar Aurum.
Wakil Ketua Sinode, Pdt. Saneb Blegur yang hadir pada kesempatan tersebut menerangkan, selama dikelola GMIT Betel Lili, Pasar tersebut mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan. Ia juga mengatakan fungsi GMIT dewasa ini bukan hanya sekedar memberikan kontribusi dalam pelayanan spiritualitas namun juga berkembang lebih jauh sebagai mitra pemerintah yang terlibat langsung dalam mensukseskan setiap program dan kegiatan bagi kesejahteraan masyarakat.
“GMIT dewasa ini merupakan mitra pemerintah yang sangat strategis. Dulu mungkin kami hanya melayani seputaran gereja dan jemaat saja secara spiritualitas. Tapi sekarang, model pelayanan yang kami berikan terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Sebagai contoh, kami mempunyai tugas untuk mengelola Pasar Lili melalui MoU tahun 2023 bersama Pemkab Kupang. Pendapatan bersih yang kami berikan kepada Pemda itu mencapai 1,6 miliar terhitung selama dua tahun kami kelola pasar Lili ini. Itu dua kali lipat dibanding dengan sebelum kami kelola.” Jelasnya.
“Dalam pengelolaan Pasar Lili, kami bersama masyarakat berkomitmen untuk kelola semua ini dengan kejujuran, transparansi, demi kepentingan masyarakat. Untuk kotoran hewan-hewan seperti sapi, kuda dan lainnya juga kami olah dengan baik bersama para jemaat untuk kita ubah menjadi pupuk yang memiliki nilai ekonomi. Sekali lagi saya berterima kasih kepada pemerintah daerah atas kepercayaannya, semoga kerja sama ini dapat terus terjalin demi kepentingan pelayanan masyarakat yang merupakan implementasi nyata tugas-tugas teologi kita.” Pungkasnya.