Cahaya Kebangkitan: Panggilan Menjadi Saksi Kebangkitan Kristus (Injil Lukas 24: 35-48)

Di tepi fajar, ketika embun pagi memeluk bumi dengan lembutnya, cahaya kebangkitan menyapa alam semesta. Begitu pula, dalam kisah Lukas 24:35-48, kita diingatkan akan cahaya yang tak terpadamkan dari kebangkitan Yesus Kristus.

Yesus menampakkan diri-Nya lagi kepada para murid-Nya ketika kedukaan akan kematian-Nya

Di tepi fajar, ketika embun pagi memeluk bumi dengan lembutnya, cahaya kebangkitan menyapa alam semesta. Begitu pula, dalam kisah Lukas 24:35-48, kita diingatkan akan cahaya yang tak terpadamkan dari kebangkitan Yesus Kristus.

Yesus menampakkan diri-Nya lagi kepada para murid-Nya ketika kedukaan akan kematian-Nya masih meliliti hati mereka yang berkumpul untuk berdiskusi dan saling membagi pengalaman akan kebangkitan Tuhan situasi mereka akhir berubah menjadi sinar harapan yang tak terukur. Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai bagi kamu”. Ketika mereka terkejut dan masih takut, “Yesus menunjukkan kepada mereka kaki dan tangan-Nya. Dan masih juga ragu, Yesus akhirnya meminta kepada mereka makan, supaya Yesus bisa makan bahwa Yesus sungguh bangkit.

Selain itu, Yesus juga menyakinkan  para murid-Nya bahwa dalam nama-Nya mereka harus  mewartakan pertobatan untuk pengampunan dosa  yang harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamulah saksi-saksi dari semuanya ini.

Sebagaimana para murid-Nya, kita dipanggil untuk menjadi pewarta dan saksi keajaiban kebangkitan-Nya. Tugas suci ini bukanlah milik mereka semata, tetapi warisan yang kita bagikan sebagai pengikut Kristus. Seperti bunga yang tak henti-hentinya mekar, panggilan ini tak pernah pudar oleh waktu atau ruang.

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang gelap, kita adalah cahaya yang harus bersinar. Melalui kesaksian hidup kita, kita memperkuat kebenaran bahwa Yesus Kristus bukanlah sekadar figur sejarah, tetapi Tuhan yang hidup dan aktif dalam kehidupan kita.

Mari kita terus berjalan dalam kepercayaan, membawa pesan sukacita kebangkitan-Nya ke seluruh penjuru dunia. Seperti api yang tak pernah padam, biarkan cahaya kebangkitan-Nya menyinari setiap sudut hati manusia yang gelap.

Dalam setiap langkah kita, marilah kita menjadi saksi akan kuasa-Nya yang mengatasi kematian, dan pewarta akan harapan yang tak terkalahkan. Sebab, dalam kebangkitan-Nya, kita menemukan panggilan yang tak pernah usang—untuk terus menjadi penjaga api suci yang menyala-nyala, memancarkan kasih dan kebenaran kepada dunia yang sedang dalam gelap. Kita adalah saksi-saksi dari semuanya ini.

Penulis: P. Dismas Longginus Mauk, SVDEditor: Anastasia Bunga Kedang