Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Pemerintah Kota Kupang mengapresiasi kegiatan Pawai Natal Berhadiah yang digagas oleh Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) Provinsi NTT. Apresiasi disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kupang, Yanuar Dally, S.H, M.Si, yang mewakili Penjabat Wali Kota Kupang membuka Kegiatan Pawai Natal berhadiah di Alun-alun Kota Kupang, Jumat (15/12).
Prokompim Kota Kupang merilis, turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Panitia Pelaksana Pawai Natal Berhadiah, Tommy Hanas beserta panitia dan para peserta pawai yang berasal dari pemuda pemudi gereja-gereja yang ada di Kota Kupang.
Dalam sambutannya Asisten III atas nama Pemerintah Kota Kupang menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah menggagas dan melaksanakan kegiatan. Menurutnya Pemerintah Kota Kupang senantiasa mendukung apapun kegiatan kerohanian yang dilaksanakan di kota ini, yang tentu saja dilandasi oleh iman, yang selalu percaya dan berharap kepada Tuhan.
Lebih lanjut dikatakan Pemerintah Kota Kupang juga selalu menghimbau agar setiap kegiatan keagamaan dijalankan dengan tertib dengan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu dia minta kepada panitia penyelenggara untuk berkoordinasi dengan pihak berwajib agar dapat membantu mengatur dan mengawal jalannya pawai supaya berjalan dengan tertib dan sesuai aturan. Dia berharap kegiatan berlangsung aman dan damai sampai selesai.
Ketua Panitia Pelaksana Pawai Natal Berhadiah, Tommy Hanas, pada kesempatan yang berbeda menjelaskan peserta pawai berjumlah kurang lebih 200 pemuda-pemudi dari sejumlah gereja di Kota Kupang. Pawai natal dimulai dengan rute awal dari RSUD S.K Lerik di Jl. Timor Raya Pasir Panjang, menuju Kantor Wali Kota Kupang di Jl. S. K. Lerik Kelapa lima, berlanjut ke depan Kantor Pengadilan Negeri Kupang di Jl. Palapa Oebobo, lanjut ke Polda NTT di Jl. Jenderal Soeharto dan berakhir di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur di Jl. El Tari, melalui rute sepanjang kurang lebih 5,8 km.
Tommy Hanas berharap, melalui kegiatan ini pemuda-pemudi gereja dapat menjadi pembawa damai di dalam keluarga, masyarakat, kampung-kampung, tempat ibadah, tempat kerja, pemerintahan, hingga kancah politik.