Pengutusan Kristus Adalah Kesaksian Komunitas ( Markus 6; 7-13)

Yesus ada pengutus dan kita semua pengikuti diutus.

Pengutusan berdua-dua oleh Yesus juga menegaskan bahwa komunitas adalah bagian integral dari perjalanan iman.

Dalam Injil Markus 6:7-13, kita diajak untuk merenung tentang kebijaksanaan Yesus dalam mengutus para murid-Nya berdua-dua. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan strategi praktis dalam pewartaan, tetapi juga menggambarkan esensi komunitas yang terbangun di antara pengikut Kristus.

Yesus, dengan hikmat-Nya, memahami bahwa perjalanan pewartaan dan kesaksian bukanlah tugas yang seharusnya dijalani sendiri. Ketika Dia mengutus murid-murid-Nya berdua-dua, hal ini tidak hanya memberikan dukungan fisik, tetapi juga menciptakan kekuatan spiritual dalam kesatuan.

Dalam dunia yang seringkali individualistik, konsep kesaksian dua orang atau lebih yang disampaikan oleh Yesus menjadi terasa sangat relevan dan punya kekuatan hukum. Yesus menyadarkan kita bahwa kekuatan kesaksian dan pewartaan tidak hanya terletak pada kata-kata atau tindakan kita sendiri, tetapi juga pada hubungan dan persatuan yang terjalin di antara sesama pengikut-Nya.

Penting untuk diingat bahwa kesaksian dan pewartaan tidak hanya berkaitan dengan kata-kata indah atau argumen yang kuat. Lebih dari itu, mereka mencerminkan karakter dan kualitas hubungan antar sesama pengikut Kristus. Ketika kita berdua-dua atau lebih, kita memperkuat satu sama lain, menciptakan pondasi yang kokoh untuk menyampaikan Kabar Baik.

Pengutusan berdua-dua oleh Yesus juga menegaskan bahwa komunitas adalah bagian integral dari perjalanan iman. Melalui kesatuan dalam tugas-tugas pewartaan, terbentuklah ikatan yang kuat di antara mereka. Ini mengajarkan dan mengingatkan kita akan apa yang dibuat oleh Yesus yaitu Dia mendirikan Gereja. Ketika di Yesus dan murid-murid-Nya berada di daerah Kaisarea Filipi, Yesus berkata di atas batu karang ini Aku mendirikan Gereja. Gereja adalah kumpulan orang-orang yang percaya kepada Kristus. Soal pewartaan kabar baik adalah sebuah perutusan.

Yesus ada pengutus dan kita semua pengikuti diutus. Jadi pewartaan dan kesaksian atas pengutusan Kristus itu tidak ada keberhasilan individual, melainkan sebuah keberhasilan bersama sebagai satu tubuh Kristus.
Mungkin kita dapat merenung, dalam hidup sehari-hari, apakah kita lebih cenderung bergerak sendiri atau bersama dalam memberikan kesaksian tentang kasih dan kebenaran Kristus. Pengutusan berdua-dua ini mengajak kita untuk melihat kekuatan dalam kesatuan, di mana komunitas yang kokoh akan menjadi saksi hidup tentang kasih dan kekuatan Kristus di tengah dunia yang membutuhkan cahaya-Nya.

Penulis: P. Dismas Longginus Mauk, SVDEditor: Felisitas K. Bariak