Kota Kupang, TIRILOLOKNEWS.COM || REGIONAL – Ibadah Minggu Sengsara II di GMIT Pniel Manutapen pada hari Minggu, 18 Februari 2024, dipimpin oleh Pdt. Marthinus Neno Nakmofa, S.Th.
Ibadah diawali dengan penyalaan dua lilin berwarna Ungu dan pembacaan Puisi berjudul “Jalan Tuhan adalah Jalan Damai” karya Penatua Yanti Lay-Ali, S.Pd.
Dalam pemberitaan Firman yang didasarkan pada Kitab Efesus 2:11-22 dengan Tema “Jalan Tuhan adalah Jalan Damai’, Pdt. Mathinus mengatakan, manusia yang mengalami penderitaan dan tantangan dalam hidup adalah proses pendewasaan Iman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, damai yang dibawa oleh Yesus Kristus kepada manusia, harus diteruskan oleh manusia kepada sesama dalam kehidupan setiap hari.
Pdt. Marthinus menekankan, bahwa karya Kristus yakni penderitaan dan kematian yang Yesus alami bertujuan mendamaikan dan mempersatukan kelompok-kelompok yang sebelumnya terpisah oleh berbagai factor.
Dengan pengorbanan Yesus, orang Yahudi dapat menerima orang Yunani menjadi saudara seiman.
Pdt. Marthinus berharap, setelah pesta demokrasi berakhir jangan ada konflik dan jangan ada yang membangun tembok pemisah dimana-mana tetapi semua jemaat diminta menjadi pembawa damai Sejahtera dalam kehidupan setiap hari.
Dalam Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), ditetapkan 7 Minggu sebelum Paskah sebagai saat perenungan umat akan sengsara, penderitaan dan kematian Yesus Kristus.