Dalam kisah yang terungkap dalam Injil Markus 3:22-30, para ahli Taurat menyebarkan gosip yang gelap tentang Yesus dan memfitnah Yesus dengan kerasukan oleh Beelzebul, penguasa setan. Mereka katakan Yesus mengusir setan dengan kuasa setan. Yesus sebagai sang guru yang bijaksana menanggapi tuduhan mereka dengan sangat bijaksana seraya mengungkapkan kebenaran serta mengingatkan mereka akan konsekuensi dosa kekal yaitu dosa melawan Roh Kudus.
Sorotan gelap yang dilemparkan oleh para ahli Taurat kepada Yesus, Yesus justru menanggapinya dengan tenang dan penuh bijaksana. Meski tuduhan mengalir seperti angin gelap, namun jawaban yang diberikan Yesus tetap bersinar seperti bintang yang tak pernah pudar.
Yesus, sang Penerang, menghadapi fitnah dengan senyuman kebijaksanaan. Ia tidak hanya menolak tuduhan, tetapi mengajak para ahli Taurat untuk melihat lorong-lorong rahasia yang diterangi oleh kasih-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Bagaimana iblis dapat mengusir iblis?” Bagaimana kalau kerajaan itu terpecah-pecah? Apakah sebuah rumah tangga dapat dikatakan kuat dan rukun serta damai kalau perpecahan dan pertenggaran terus terjadi di antara mereka dari dalam?” Yesus katakan bahwa jika sebuah rumah tangga yang terbagi-bagi dan terpecah-pecah, sudah pasti akan hancur dan tamatlah riwayatnya.
Sebaliknya Yesus mengungkapkan kebenaran bahwa keberagaman yang melingkupi sebuah kerajaan, kesatuan harus menjadi pilar kokoh yang menjadikan fondasi kuat bagi kelangsungan dan kejayaan sebuah kerajaan. Setiap anggota kerajaan harus menjadi instrumen yang unik dan kuat yang membawa keunikan dalam membentuk harmoni dalam kerajaan. Kesatuan bukanlah sekadar simpul ikatan, melainkan aliran vitalitas yang mengalir dalam darah kerajaan, memperkuat dinding pertahanan dan memelihara keindahan panorama persatuan. Sebab kerajaan bukan sekadar kumpulan individu, melainkan kuasa yang melambangkan keajaiban solidaritas, menjadikan mereka tidak hanya sebagai sekutu sejati, tetapi sebagai satu entitas yang tak terpisahkan.
Selain Yesus mengajarkan ahli Taruat dan membeberkan kebenaran dari karya dan tindakkan yang dilakukannya. Yesus juga mengungkapkan kebenaran dan nasehat untuk waspada terhadap “dosa kekal” yaitu dosa menghujat Roh Kudus. Yesus katakan bahwa dosa yang lain dapat diampuni, tetapi dosa melawan Roh Kudus adalah dosa kekal. Dan dosa Kekal akan menghantar orang pada kematikan kekal.
Mari kita waspada dan selalu sadar untuk mengatakan yang benar dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah agar kita boleh terhindar dari dosa kekal yaitu dosa melawan Roh Kudus.